Tahu campur juga mirip lontong kikil dengan kuah mlekoh gurih berlemak. Saya kurang suka. Kl lontong balap kuahnya bening dan banyak sayurannya. Tapi ternyata kosong.Â
"Mas, aku cari menu lain ya. Pengin soto! " Kataku pada suami.Â
"Ya! "
"Sekalian mau foto-foto! "
"Ya! "
Setelah melihat-lihat, ternyata Kuliner soto sudah banyak yang habis. Ada beberapa lapak yang menyediakan aneka soto, tapi rata-rata sudah habis. Bahkan ada rombongan yang juga sedang mencari soto, tapi habis juga.Â
Mungkin di sini soto merupakan primadona. Kuliner yang cocok dengan lidah banyak orang, dan harganya relatif murah.Â
Akhirnya di ujung saya bertemu lapak aneka soto. Dari soto daging, soto ayam, soto babat.Â
Saya pilih soto babat yang agak langka.Â
"Hiii... Kolesterol! " Pasti ada yang bergidik melihat soto yang saya pesan.(Sesekali nggak papa kan? Hehehe).Â