Ada bakwan sayur, atau orang sini biasa menyebutnya heci, tempe goreng tepung, atau mendoan, tape goreng atau rondho kemul(janda berselimut. Eh... Kayanya nggak boleh diterjemahkan, soalnya nama makanan, hehehe..) Terus ada juga tahu isi, tahu brontak atau tahu susur.Â
Dinamai tahu isi karena merupakan tahu yang diisi sayur. Sedang nama tahu susur karena mencuat seperti susur. Dinamai tahu brontak karena isinya seperti ingin memberontak keluar.Â
Unik, ya. Nama makanan saja ada sejarahnya.Â
Tak lama soto pesanan saya sudah siap. Nasi yang disiram kuah berempah asin gurih ini, diberi toping suwiran  ayam kampung, bihun, irisan kol, irisan tomat dan seiris telur rebus . Tak lupa bawang goreng dan sledri. Menurut saya tampilannya cantik.Â
Yang menarik dan unik, tentu wadahnya.Â
Sesuai namanya, wadah yang digunakan adalah Bathok(tempurung kelapa). Tentunya sudah disulap menjadi wadah yang menarik berbentuk gelas piala.Â
Saat yang ditunggu tiba.Â
Icip-icip.... !!!Â
Sebentar, ini jeruk nipisnya diperas dulu dan kucuri Soto dengan air jeruk nipis biar ada rasa asam-asam segarnya.Â
Tak lupa sambal. Karena saya suka kecap, jadinya kutambah kecap juga. Abaikan yang tidak suka.Â