Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Festival Kuliner Kampung Pecinan Madiun Hujan, Banyak Rezeki?

22 Januari 2023   10:50 Diperbarui: 22 Januari 2023   20:03 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggung seni Festival kuliner kampung Pecinan Madiun (dokpri) 

Menurut Septian Dwita Kharisma Ketua Pegiat Sejarah Historia van Madiun, pada saat itu, warga Tionghoa dipusatkan di suatu daerah dan dilarang berpindah tempat  tanpa ijin yang dikeluarkan pemerintah Belanda. Kebijakan itu dinamai wijkenstelsel. 

Atas kebijakan wijkenstelsel inilah, kemudian timbul kampung Pecinan. 

Tujuan pembentukan Kampung Pecinan  oleh pemerintah Belanda untuk memudahkan pengawasan terhadap pergerakan warga Tionghoa. Tidak hanya di Madiun, tapi di seluruh Indonesia.

Hal ini juga dimaksudkan agar warga Thionghoa tidak bisa berbaur dengan pribumi. 

Klenteng Hwie Ing Kiong Madiun (dok IYeeS) 
Klenteng Hwie Ing Kiong Madiun (dok IYeeS) 

Total warga yang tinggal di kawasan Pecinan Kota Madiun itu secara umum di tahun 1845 sekitar 527 jiwa.

 Tapi ketika Kota Praja Madiun dibentuk pada 20 Juni 1918, jumlah warga Tionghoa di Kota Madiun mencapai 3.100 jiwa.

 Pecinan itu ada sampai saat ini. Dan seiring berkembangnya zaman, orang pribumi dan Tionghoa mulai membaur sehingga istilah pecinan mulai pudar.

Sampai saat ini, saya bisa menyaksikan sendiri, warga Madiun berduyun-duyun mengunjungi Festival Kuliner Kampung Pecinan ini, tidak terbatas warga Tionghoa saja. Tapi seluruh lapisan masyarakat. 

Warga antusias menghadiri Festival Kuliner Kampung Pecinan Madiun (dok IYeeS). 
Warga antusias menghadiri Festival Kuliner Kampung Pecinan Madiun (dok IYeeS). 
Setelah memarkir motor, saya dan suami segera menyambangi lapak-lapak kuliner khas Madiun. 

Paling ujung, ada panggung seni dengan Amoy yang sedang bernyanyi. Tapi lagu-lagunya bukan lagu Mandarin. Lagu yang dibawakan adalah lagu pop. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun