Sebenarnya saya malu untuk menuliskan kiat mengatasi rumah panas. Pasti kalau yang tidak masalah dengan urusan finansial tinggal bilang, "pasang AC, beres! " Hehehe...Â
Apalagi di sini ada Mas Franhky Wijaya yang merupakan Technical Planning Property Developer.
Bisa tersenyum beliaunya jika membaca tulisan saya. Tapi sudah biasa bonek(baca : minimalis) ya saya nekad menulis, hehehe..Â
Kalau di dalam rumah terasa panas, analisis saya sebagai orang awam ya karena cuaca sedang panas. Tuh kan... Amatiran banget, jawabnya.Â
Di samping itu, bisa jadi karena ruang terlalu sempit, jadi terasa sumpek dan panas. Iya nggak sih?Â
Apalagi kalau ruang sempit dipenuhi benda-benda dan banyak penghuninya. Tambah-tambah deh panasnya.Â
Semakin lengkap penderitaan kalau kurang ventilasi. Wow.. Semakin pengap deh membayangkannya.Â
Biar kelihatan lebih intelek, mungkin akan saya jawab, ini efek rumah kaca dan pemanasan global. Halah...
Sejak awal membangun rumah, saya dan suami sebenarnya ingin rumah yang besar. Tapi dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami sepakat membuat rumah minimalis saja. Tidak capek membersihkannya, menghemat budget, dan karena tanah yang kami beli juga tidak terlalu luas, hehehe.Â