Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Bu Peni, Penjual Lopis Pocong yang Bertahan Tanpa Transaksi Digital

20 Desember 2022   21:19 Diperbarui: 20 Desember 2022   21:43 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lopis yang dibungkus seperti lepet atau pocong dengan ditali (dokpri) 

"Sudah kerja semua? "

"Yang ragil masih SMK! "

"Owh, alhamdulillah ya, Bu. Putranya sudah besar semua! "

"Iya, Alhamdulillah..! "

"Berapa Bu, satu bungkusnya?"

Lopis dan cenil. Makanan tradisional yang kembali viral (dokpri) 
Lopis dan cenil. Makanan tradisional yang kembali viral (dokpri) 

 "Lima ribu! "

Kubayar pesanan lopisku, dan Bu Peni melanjutkan perjalanan. 

Penjual keliling seperti Bu Peni yang masih bertahan menjajakan dagangannya sudah semakin langka. 

Penjual muda lebih suka memanfaatkan platform digital untuk menawarkan dagangannya. Lebih efektif dan efisien. 

Tapi Bu Peni memilih berkeliling. Cara ini sebenarnya juga efektif karena jemput bola. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun