"Lopis saja apa campur cenil, Bu? " Tanya Bu Peni.Â
"Kasih cenilnya nggak papa, Bu! " Jawabku.Â
Sebenarnya aku suka lopis. Tapi entah kenapa, kalau cuma lopis, rasanya eneg. Tapi kalau dicampur sama cenil, jadi terasa balance dan nikmat. Mungkin itu memang sudah padanannya.Â
Aku mengamati lopis Bu Peni yang sedikit istimewa karena dibungkus seperti pocong. Eh....Â
Bukan sih. Bukan seperti pocong tapi seperti lepet.Â
Lepet juga makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan. Tapi dicampur langsung parutan kelapa dan sedikit garam, sehingga rasanya gurih. Biasanya dibungkus janur kelapa dan direbus/dikukus sampai matang.Â
Aku mendekati Bu Peni, mengajaknya ngobrol sebentar.Â
"Namanya siapa, Bu? " Tanyaku.Â
"Peni, " Jawabnya
"Bu Peni?Â