Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kampung Pesilat, Brem, dan Bumbu Pecel

14 Desember 2022   18:04 Diperbarui: 17 Desember 2022   16:15 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin, saat menyebut Kampung Pesilat, orang masih bertanya-tanya, daerah mana yang dimaksud? 

Tapi jika dipersandingkan dengan Brem dan Bumbu pecel, pastilah orang tidak akan salah menebak. 

Kala itu, Menpora Imam Nahrawi, mengatakan Madiun dicanangkan menjadi destinasi wisata pencak silat dunia.

 Dikutip dari Antara, kala itu ada 11 perguruan silat di Madiun yang semuanya memiliki basis massa besar, antara lain :

- Persaudaraan Setia Hati Terate

- Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo

- Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad

- IKS Kera Sakti

- Ki Ageng Pandan Alas

- Tapak Suci,

- Pro Patria

- Persinas ASAD

- Merpati Putih

- Pagar Nusa

- Cempaka Putih.

Kemudian bertambah lagi dengan:

- Persaudaraan Sejati

- Persaudaraan Pangastuti Tundung Madiun.

Slogan Kabupaten Madiun Kampung pesilat (solopos.com) 
Slogan Kabupaten Madiun Kampung pesilat (solopos.com) 

Dengan banyaknya perguruan silat, tak heran jika Kabupaten Madiun memilih ikon Kampung Pesilat. 

Madiun kini terbagi atas Kota Madiun dan Kabupaten Madiun. 

Kota Madiun, mempunyai pusat pemerintahan di pusat Kota Madiun. Yang dipimpin oleh walikota. Jika Kabupaten Madiun memilih ikon Kampung Pesilat, maka Kota Madiun memilih ikon sebagai Kota Pendekar. 

Sedangkankan terhitung mulai 18 Juli 2010, bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Madiun yang ke- 442, Ibu kota Pemkab Madiun sekaligus sebagai pusat pemerintahan, resmi berpindah ke Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, dari sebelumnya yang berada di Kota Madiun.

Pemindahan tersebut diatur dalam PP Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2010.

Kabupaten Madiun memiliki luas wilayah 1.010,86 Km² atau 101.086 Ha. 

Kabupaten Madiun dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, dan kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. 

Kota-kota kecamatan yang cukup berpengaruh adalah Balerejo, Caruban dan Saradan,yang terletak di jalur arah Surabaya, serta Dolopo dan Dagangan yang terletak di jalur Madiun-Ponorogo. 

Kabupaten Madiun mempunyai logo berbentuk perisai yang melambangkan pertahanan. 

Mari kita cermati makna gambar dan warna yang terdapat dalam logo Madiun :

Logo/lambang kabupaten Madiun (jikn.go.id) 
Logo/lambang kabupaten Madiun (jikn.go.id) 

Lambang Kabupaten Madiun terdiri dari :

  1. Bentuk dasar keseluruhan merupakan perisai yang merupakan lambang pertahanan. 
  2. Bintang Bersudut 5 ( Lima ) yang terletak paling atas, melambangkan Pancasila sebagai dasar negara.
  3. Pohon Beringin melambangkan kehidupan yang sentausa. 
  4. Keris, sebagai Pusaka Nenek Moyang, melambangkan Kebudayaan
  5. Sayap yang mengapit keris, melambangkan Kekuatan dan semangat mencapai cita-cita
  6. Padi dan Kapas, melambangkan Kemakmuran Rakyat

Sedangkan warna-warna yang dipakai adalah :

- Putih (Pita, Kapas) melambangkan kesucian. 

- Hijau (Beringin, Daun Kapas, Padi), melambangkan Penghargaan. 

- Merah (Pangkal Sayap), melambangkan Keberanian. 

- Kuning (Emas) Sayap, Padi,Pinggiran, Pita, Bintang, melambangkan Keluhuran

- Hitam (Warna dasar) melambangkan Keabadian. 

Sudah sejak lama, Madiun terkenal dengan oleh-oleh khasnya Brem dan bumbu pecel. Tapi ternyata, masih banyak oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang jika berkunjung ke Madiun. 

Berikut oleh-oleh khas Madiun yang bisa dibeli saat berkunjung ke Madiun. 

1. Brem

Oleh-oleh khas Madiun ini terbuat dari beras ketan yang difermentasi menjadi tape ketan, dan berlanjut diolah menjadi Brem. 

Tape ketan, bahan pembuat Brem (dokpri) 
Tape ketan, bahan pembuat Brem (dokpri) 

Oleh-oleh yang berbentuk batangan padat ini, biasa dikemas dalam kotak kardus persegi panjang. Tapi kini ada juga variasi kemasan plastik yang dihias pita, juga tersedia kemasan dalam toples. 

Kuliner ini sangat awet, sehingga bisa dibawa bahkan dikirim jarak jauh. 

2. Bumbu Pecel

Bumbu pecel khas Madiun, biasanya mempunyai aroma khas daun jeruk, dengan varian agak pedas, sedang, dan pedas. Tapi biasanya cenderung pedas, karena menggunakan cabe rawit. 

Pecel (dokpri) 
Pecel (dokpri) 

Bumbu pecel ini ada yang ditumbuk secara tradisional menggunakan lumpang dan alu, tapi ada juga yang digiling menggunakan mesin. 

Oleh-oleh ini juga awet, bisa tahan berbulan-bulan dan bisa dikirim jarak jauh. Mudah ditemukan di setiap warung maupun toko pusat oleh-oleh. 

3. Bluder

Sebenarnya bluder sudah lama menjadi oleh-oleh khas Madiun. Tapi jarang yang mengetahui. Kini bluder sudah sangat dikenal. Pelopor bluder di kota Madiun adalah bluder cokro yang saat liburan ramai diserbu pembeli. 

Bluder ini seperti roti sobek, tapi sangat lembut, teksturnya bahkan mirip cake. Rasanyapun sangat lezat karena dalam pembuatannya menggunakan banyak kuning telur. 

Tak heran harganya jauh lebih tinggi dari roti sobek biasa. Tapi kini banyak dicari dan disukai pembeli. 

Selain bluder cokro, kini juga ada bluder kresna, dotmas, mirasa, bluder cinta dan lain-lain yang tak kalah lezat. 

4. Krupuk Lempeng puli

Krupuk Lempeng puli (dokpri) 
Krupuk Lempeng puli (dokpri) 

Kalau orang jateng mungkin bilang krupuk gendar atau legendar. Dibuat dari tepung beras yang diberi bleng dan dikukus, kemudian diiris atau dibentuk sesuai selera, dan dijemur sampai kering. 

Biasanya krupuk puli ini untuk melengkapi sajian pecel. 

5. Manco

Manco (dokpri) 
Manco (dokpri) 

Manco yang terkenal adalah Manco tambak mas. 

Konon, kuliner legendaris ini dulunya diproduksi di desa tambak mas dan biasa disajikan untuk keluarga kerajaan gelang-gelang yang berlokasi di Ngurawan, Dolopo. 

Pada awalnya, toping Manco adalah butiran beras ketan yang digoreng. Tapi kini manco juga dibuat dengan toping wijen dan kacang tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun