Dari kolam renang kami menuju lapak-lapak penjual nasi pecel gratis. Maklum sudah lapar pengin sarapan, terutama suamiku. Soalnya dari pagi belum sarapan. Ssttt... Kalau aku sih sudah sarapan. Kalau suamiku belum, soalnya penasaran sama nasi pecel gratis. Betulan apa tidak. Kalau aku sih percaya dan Insyaallah kebagian, soalnya 1000 itu bukan jumlah yang sedikit.Â
Lapak-lapak penjual nasi pecel gratis ada tulisannya 100 nasi pecel, dan 200 nasi pecel. Menunjukkan ketersediaan jumlah nasi pecel yang dibagikan gratis.Â
Nasi pecelnya enak, dengan sayur kenikir, ketimun, kemangi dan lamtoro. Berlauk krupuk puli atau krupuk lempeng khas Madiun terasa pas dan nikmat. Porsinya kecil, tapi pas untuk porsi suamiku, dan porsiku yang habis sarapan, hihihi...Â
"Nasinya tambahin, " Kata Ibu yang duduk di sebelahku.Â
Penjualnya hanya tersenyum. Tentunya porsinya sudah ditakar, tidak bisa by request, nanti yang lain tidak kebagian.Â
Tapi jangan khawatir, kalau kurang bisa beli sendiri kok, hehehe...Â
Terima kasih Taman Wisata Papringan Kalikerto, nasi pecelnya enak dan Madiun banget..Â
Setelah kenyang, aku dan suamiku kembali berkeliling. Sempat membeli rempeyek dan buah mangga. Ketemu makanan tradisional juga, nagasari dan kue kacamata. Sama-sama di tengahnya diberi pisang, tapi yang satu berasal dari tepung beras, satunya dari singkong.Â