Aku bergegas ke rumah Wo Siti. Wo berasal dari kata Siwo yang bisa berarti pakdhe atau budhe.Â
Wo Siti terkenal pintar membuat jajanan. Kue-kue buatannya lezat dan tampilannya cantik.Â
Sampai di sana ternyata Wo Siti juga sedang mempersiapkan pesanan orang. Aku dan adikku meminta ijin untuk melihat cara pembuatannya.Â
"Boleh melihat cara membuatnya Wo? "
"Boleh! " Duduk dulu di situ ya..Â
Kami mengamati wo Siti, menakar beras ketan memakai gelas belimbing. Dua gelas peres tepung ketan dimasukkan panci.Â
Kemudian setengah gelas gula pasir dan satu sendok teh garam dicampurkan dalam tepung ketan, ditambah sebungkus vanili bubuk.Â
"Itu nanti ditambah air tidak Wo? " Tanyaku penasaran.Â
"Tidak, nanti terlalu lembek. Dicampur kering semua. Nanti kalau dikukus kena uap air jadi rekat dan lengket. "
"Anteng di situ ya, Wo Siti mau memarut kelapa dulu, "
"Iya, Wo. " Jawabku dan adikku berbareng.Â