Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan Santaipun Tetap Tertib Lalu lintas

6 November 2022   11:28 Diperbarui: 7 November 2022   04:50 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grup drumband Gita Surya MI Muhammadiyah Dolopo (dokpri) 

Tut.. Tut.. Tut.. Nguing. Nguing. Nguing... 

Breng.breng...dung ..dungdungdung... Tolet. Toleeettt.... 

Suara riuh sudah terdengar dari dalam rumah. Sementara aku masih mandi. Duh.. Bisa gagal menangkap momen terindah nih. 

Hari ini ada acara jalan santai yang melewati jalan depan rumah ku. Siapa saja boleh ikut. Rencana sih aku mau ikut gabung dari depan rumah, langsung ikut arus. Tapi apa daya telat. Jam 07.30 baru mandi. Habisnya sarapan dulu sih. Eh... Belum mandi sudah sarapan, hehehe.. 

"Dek, sudah mulai jalan santainya! " Suamiku berteriak dari depan, sementara suara semakin keras karena sudah tepat di depan rumah. 

Jebur.. Jebur.. Jebur.. Mandi koboi dah. Sabunan sekenanya, bilas pakai handuk. 

Cabuttt.. 

"Dek.. Pakai baju dulu! "

"Eh, iya. Balik lagi dah...! "

Hahaha... Bercanda. 

Sambar kerudung sekenanya, pakai sandal seadanya.. 

Lumayan masih bisa motret drumb band, meski cuma dapat ekornya. Alias sudah sampai ke Gita pati, yang bawa-bawa bendera dimainin itu lho. 

Aku asyik dadah dadah... Banyak yang kenal ternyata, dari tetangga dekat sampai tetangga jauh. 

Banyak tetangga yang ikut jalan santai (dokpri) 
Banyak tetangga yang ikut jalan santai (dokpri) 

"Bu Pri...! "  Nah tuh kan banyak yang kenal. Enaknya tinggal di desa, semua akrab, jadi bisa santai motret-motretnya. 

"Nggih.. Monggo! Pinarak..! " Hehehe.. Basa basi, masak lagi acara jalan santai suruh mampir. 

Nah ini para bestie, dari Bu Ismu sampai Bu RT, dadah...hehehe... (Dokpri) 
Nah ini para bestie, dari Bu Ismu sampai Bu RT, dadah...hehehe... (Dokpri) 

Rombongannya banyak banget, meski sedikit telat masih banyak yang lewat. 

Ini juga kenal, para tetangga juga. Monggo... Hehehe (dokpri) 
Ini juga kenal, para tetangga juga. Monggo... Hehehe (dokpri) 

Ada rombongan silat juga lho. Coba tebak, itu Persatuan Silat apa yang seragamnya seperti itu? 

(Dokpri) 
(Dokpri) 

(Dokpri) 
(Dokpri) 

(Dokpri) 
(Dokpri) 

Meski pesertanya bejibun, mereka berjalan dengan tertib lho. Aku asyik memotret sana sini, sambil sesekali menyapa peserta. Nggak jadi gabung deh, tadi masih asal lari, jadi belum siap menyusun laporan. Yang penting dipotret dulu. 

Nah, ini seragam mana hayo... (Dokpri) 
Nah, ini seragam mana hayo... (Dokpri) 

Monggo Bu.  Oiya, monggo.. Duh, Anak-anak ganteng ini dari sekolah mana yaa.. (Dokpri) 
Monggo Bu.  Oiya, monggo.. Duh, Anak-anak ganteng ini dari sekolah mana yaa.. (Dokpri) 

Ada juga yang merekam videonya dari ISK lho. Siapa ya, nggak sempat kenalan, soalnya semua sambil berjalan. 

Horee... Ada yang nyooting.. (Dokpri) 
Horee... Ada yang nyooting.. (Dokpri) 

Sstt tak kasih tahu, tapi jangan bilang-bilang. Jalan santai ini juga diikuti dari bayi sampai lansia lho. Aku nggak bohong. Ada buktinya kok. Katanya no picture is hoax, hehehe.. 

Tuh kan, pesertanya lengkap dari bayi sampai lansia. (Dokpri) 
Tuh kan, pesertanya lengkap dari bayi sampai lansia. (Dokpri) 

Sampai terakhir ada peserta yang tetap semangat meski di urutan paling bontot. Tapi jangan khawatir, paling belakang ada ambulance yang siap siaga. 

"Monggo, Bu... Kata sopirnya ramah. Hehehe.. 

Ayo tetap semangat... (Dokpri). 
Ayo tetap semangat... (Dokpri). 

Peserta jalan santai sudah habis, ditutup oleh ambulance. Tapi tadi yang depan belum sempat kefoto. 

Sebentar ya, pakai kerudung yang pantas dulu. Kaos kaki, helm, dan masker. SIM dan STNK. Meski di desa dan tilang manual ditiadakan, tetap harus taat berlalu lintas. Gue.. Gitu lho. Padahal sering kena tilang. Apes saja waktu itu. Tali helm tidak diklik karena kliknya pecah. Jadi kena tilang di tempat 50 ribu dah. Padahal biasanya ke warung sebelah pun lengkap pakai helm. Hehehe.. 

Sampai di perempatan masih sepi, tapi rombongan jalan santai sudah kelihatan dari jauh. 

Aku melambatkan laju sepeda motor. 

"Mau ke arah mana? " Tanya Pak Pol yang berjaga di perempatan. 

"Mau menonton jalan santai, Pak! " Kataku sambil menepikan sepeda motor di tempat yang lapang. 

"O, ya. Silakan! "

"Divideo saja! ", kata Pak Pol (dokpri) 

"Divideo, saja. Dari sebelah sana, " Kata Pak Pol. 

"Iya, Pak. Terima kasih, hehehe. "

Saya sih memfoto saja. Yang memvideo sudah ada, nanti tinggal lihat laporannya di grup lokal. Hehehe... 

Tak lama rombongan jalan santai kelihatan. Kali ini Aku bisa menjumpai utuh cucuk lampahnya. Dipandu sebuah mobil, diikuti Grup drumband  Gita Surya dari MI Muhammadiyah Dolopo. 

Grup drumband Gita Surya MI Muhammadiyah Dolopo (dokpri) 
Grup drumband Gita Surya MI Muhammadiyah Dolopo (dokpri) 

Grup drumband Gita Surya MI Muhammadiyah Dolopo (dokpri) 
Grup drumband Gita Surya MI Muhammadiyah Dolopo (dokpri) 

Antusiasme warga patut diapresiasi. Bahkan Ibu-ibupun bersemangat mengikuti jalan santai. 

Ibu-ibupun bersemangat (dokpri) 
Ibu-ibupun bersemangat (dokpri) 

Ada juga Mas yang biasa memijat ikut jalan santai bersama ibu tercinta. Semangat dan sehat selalu, Mas... Bu... 

Semangat dan sehat selalu Mas, Bu... (Dokpri) 
Semangat dan sehat selalu Mas, Bu... (Dokpri) 

Di perempatan selanjutnya, lalu lintas yang ramai tetap dijaga dengan tertib. Untuk yang searah dengan rute jalan santai sempat ditutup, tapi hanya beberapa saat. 

Untuk sepeda motor masih bisa tetap berjalan  beriringan, tapi untuk mobil roda 4 harus menunggu sejenak agar kendaraan tidak macet. 

Di perempatan, ketertiban lalu lintas tetap dijaga (dokpri) 
Di perempatan, ketertiban lalu lintas tetap dijaga (dokpri) 

Akhirnya jalan santai kembali ke basecamp. 

Aku juga mengikuti, karena searah menuju rumah. 

Ingin membeli jajan pasar untuk oleh-oleh suami yang lagi khusuk di depan laptop. Sudah berjanji mau membelikan lemper atau naga sari. Tapi wira-wiri kaya setrikaan tidak ketemu penjualnya. Ya sudah, beli siomay saja. Kebetulan tiba-tiba pengin siomay. 

"Siomay nya bungkus 2 Pak! "(Dokpri) 

"Siomaynya bungkus 2,Pak!  Berapa? " Tanyaku. 

"Satunya 10 ribu! " Dua bungkus, Bu? "

"Iya, Pak! "

Agak mahalan dikit sebenarnya. Tapi ternyata siomay nya sesuai harganya. Ada siomay isi telur. Mirip-mirip empek-empek, gitu, 1 telur utuh, kentang utuh, kol gulung, tahu, dan siomay. Bumbunya juga melimpah. Cuma kurang pedas. Tapi tetap enak, karena aku juga tidak terlalu suka pedas. 

Pulang dulu ya, nanti mau lihat reog kalau nggak telat, hehehe... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun