Per 2 November Harga BBM Naik? Atau Malah Turun?

Membaca berita sekilas tentang harga BBM turun membuat saya penasaran. 

Hari ini jadual saya belanja bulanan, sekaligus menabung uang RT. 

Diawali mampir ke pasar tradisional, sepertinya harga sembako masih normal seperti biasa. 

Baca juga: BBM Naik, Emak Sidak Harga Kebutuhan di Pasar dan Swalayan

Berhubung agak kesiangan, hari ini berpindah tempat belanja. 

"Telur sekilo berapa Bu? "

"24 ribu! "

Baca juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM dan Hobi Bersepeda

"Alhamdulillah, turun sedikit. Kemarin 24500," Jawabku. 

"Di sini tetap, kok! "

Baca juga: Daging Geprek Goreng Tepung, Masak Daging Cepat, Empuk dan Praktis

"Oh, ya sudah! " Berarti beda penjual, beda harga, " Hehehe.. 

Kuambil telur yang kubeli, sudah dikemas dalam plastik. Sekilo berisi 19 butir. Pastilah kecil-kecil. 

Biasanya saya minta ukuran standart 1 kilogram berisi 16 butir, ini malah 19 butir, tak heran kalau sebesar telur ayam kampung. Ya sudah, tidak apa-apa. Bisa buat perkedel, menggoreng galantin, menggoreng tongkol, nuget, dan lain-lain. Kalau ukuran telurnya kecil bisa pas, tidak ada yang tetbuang percuma, atau repot-repot memanfaatkan untuk keperluan lain. 

Hati ampela, sekilo juga masih 20 ribu. Tetap. 

Selesai belanja melirik speedometer sudah mendekati garis merah. 

Pelan-pelan mengamati harga pertalite 12 ribu per liter. Ada juga yang menjual 12500/liter. Di Pertamini. 

Heran dengan berita harga BBM yang katanya turun, saya memutuskan untuk membeli di SPBU Pertamina. 

Wow... Ternyata antriannya panjaaaang. 

Antrean mobil di SPBU luber sampai ke jalan (dokpri) 

Seperti diberitakan, PT Pertamina (Persero) mengubah harga BBM nonsubsidi yang berlaku mulai Selasa 1 November 2022. 

Untuk Pertamax Turbo turun, sedangkan Dexlite dan Pertamina Dex naik.

Berikut harga yang dirilis pertamina. 

Pertalite Rp 10.000
Solar Rp 6.800
Pertamax Rp 13.900
Pertamax Turbo Rp 14.300
Pertamina Dex Rp 18.550
Dexlite Rp 18.000

Ternyata harga pertamax dan pertalite tetap. 13900 rupiah dan 10.000 rupiah. 

Perubahan harga dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Melihat antrean begitu panjang, saya hampir mengurungkan niat. 

Saya hitung di depan saya, ada sekitar 15 antrean. Tepatnya 15 antrean. Paling tidak butuh waktu sekitar setengah jam. 

Akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan antri. 

Sesekali menghabiskan waktu setengah jam untuk antri. Toh PR di rumah sudah beres. Cieee.. Ikut-ikutan PR. 

Sambil antri bisa ambil foto sekalian menulis bahan artikel. Eh.. (Dokpri). 

Daripada bete, saya menulis saja di draft. Nanti tinggal diedit, dan disempurnakan. Hehehe.. 

Ternyata kalau disambi menulis, setengah jam itu cepat sekali. 

Saya simpan HP dan bersiap mengikuti giliran saya yang sudah dekat. 

Petugas SPBU melayani pembeli, kemudian mencatat di gawainya. 

"Berapa, Bu? "

"Fulltank! " Penuh." Jawabku. Iyalah, antre segitu banyak masak cuma mau beli seliter, hehehe... 

Kuamati pergerakan mesin counter. 

"Tiga lima, Bu! "

Kusodorkan selembar 50 ribuan, dan kembali 15.ribu. Memang tetap, tidak naik. Seliter pertalite masih tetap 10 ribu. 

Kuparkir motorku menjauh. Kukeluarkan gawai. Ngecek saja. 28 menit, ternyata rata-rata butuh 2 menit untuk melayani 1 pelanggan. Iseng banget, ya. Hehehe.. 

Semoga antri semakin tertib dan BBM tetap mudah didapat. 

Disyukuri saja, daripada mengeluh dan mengomel juga tidak mengubah keadaan. 

Yuk lanjut belanja lagi....