"Oh, putranya Lek Yo yang di Madiun ya? "
"Iya! " kata suamiku, asal menjawab. Hihihi..Â
"Biar dibukain pintu, " Kata suamiku berbisik.Â
Tak lama Pak Eko ikut menyusul.Â
"Lhooo.. Pak Eko" Bu Teguh langsung teriak geli. Bu Teguh memang kenal dekat dengan Pak Eko sejak menikah dulu, karena Pak Eko yang menjadi saksi nikahnya.Â
Kamipun dipersilahkan masuk, dan menemui Pak Teguh, yang sedang latihan jalan menggunakan penopang berbentuk U.Â
Tak lama Pak Didik, Pak Warto bersama Bu Didik dan Bu Warto tiba di rumah Pak Teguh.Â
Kemudian obrolan semakin seru, membuat Pak Teguh ikut tertawa-tawa saat mengingat kelucuan-kelucuan yang terjadi di Ambunten.Â
Ambunten adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumenep, pulau Madura.Â
Dulu, suami saya GTT di SMA Ambunten sekitar tahun 1988. Teman-teman yang mengajar di SMA Ambunten lah yang banyak menolong, sebab sebagai Guru honorer saat itu, gajinya sangat tidak mencukupi.Â
"Dulu saya nunut di kamarnya Pak Eko. Masuk kamar ada lukisan besar di dinding. Lukisannya Pak Eko. Terus diberi tahu teman lain, Hati-hati. Ini penguasa Ambunten. Hahaha... Saya percaya saja. Saat itu Pak Eko sedang prajabatan, "