Pernyataan ini kemudian menimbulkan kesalah pahaman  dan memunculkan tagar #STYout.
Pernyataan Shin Tae Yong itu dianggap membela Iwan Bule yang dituntut mundur oleh netizen.Â
Ketum PSSI itu dianggap paling bertanggung jawab atas petaka yang terjadi dalam tragedi Kanjuruhan.Â
Namun jika dikulik, pernyataan Shin Tae Yong itu masih berlanjut, tentang alasan kenapa dirinya harus mundur jika ketum PSSI harus mundur.Â
"Karena saya pikir jika terjadi kesalahan dari rekan kerja saya, yang bekerja dalam 1 tim, maka sayapun juga memiliki kesalahan yang sama.Â
Selanjutnya STY juga menyatakan sepakbola tidak bisa sukses hanya dari 11 performa pemain saja, tapi merupakan hasil kerja tim, baik dari pemain inti, pemain cadangan, tim pelatih, official, karyawan Federasi dan juga ketum PSSI.Â
Tragedi Kanjuruhan memang bukan peristiwa sepele, tapi peristiwa ini telah viral ke seluruh penjuru dunia sebagai tragedi sepakbola dengan korban meninggal terbanyak kedua di dunia. Sementara tragedi yang memakan korban tetbanyak adalah tragedi sepakbola yang terjadi di Peru.Â
Mungkin mundur adalah salah satu solusi untuk menghibur dan menentramkan hati netizen yang sedang dilanda kesedihan yang mendalam.Â
 Tapi ada beberapa hal yang lebih baik dilakukan untuk menyelesaikan masalah tragedi Kanjuruhan, yaitu :
1. Mengusut dan menyelidiki siapa yang paling bertanggung jawab untuk memberikan proses hukum yang sesuai.Â
2. Mengurusi dan memastikan para korban tertangani dengan baik, baik proses pemakaman korban yang meninggal maupun korban luka yang membutuhkan perawatan.Â