Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

ASI yang Melimpah untuk Kedua Buah Hatiku

6 Oktober 2022   12:43 Diperbarui: 6 Oktober 2022   12:50 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membahas tentang ASI, sebaiknya kita pahami dulu, sebenarnya, apakah ASI itu. 

ASI adalah  adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air susu ibu diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. (Wikipedia) 

Menyusui adalah aktifitas kompleks yang mendekatkan seorang ibu dengan buah hatinya. 

Tidak sekedar memberi makan, minum dan nutrisi, tapi dalam menyusui ada belaian kasih sayang, edukasi, pembelajaran dan kedekatan. 

Lalu, apa yang dimaksud dengan ASI ekslusif? 

Menurut WHO (2006), definisi ASI eksklusif adalah bahwa bayi hanya menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat.

Karena saya bukan perempuan pekerja, saya menyusui sendiri kedua anak saya dengan ASI. Mudah murah dan mewah.

Si Sulung hanya mendapat ASI selama setahun. Sebab, saat si sulung berumur 5 bulan, saya mulai mengandung si bungsu. 

Jadi saat itu saya dan suami mulai mengatur strategi, merencanakan untuk menyapih si sulung saat berumur 1 tahun. 

Untuk sementara, ASI masih saya berikan seperti biasanya. 

Bersyukur di kehamilan kedua, saya tidak mengalami ngidam yang berat seperti saat hamil si sulung. 

Sehingga ASI tetap lancar, dan kondisi saya sehat dan normal. Jadi meski dalam keadaan hamil, dan menyusui tetap sehat dan kuat beraktifitas dengan nyaman. 

Lain saat mengandung si sulung. Hampir setiap waktu saya selalu muntah dan mual, sampai khawatir kalau berpengaruh terhadap kondisi janin. 

Berbulan-bulan saya hanya berbaring dan tinggal di rumah. Bergerak sedikit saja langsung mual dan muntah. Berbagai obat anti mual dan muntah yang diberikan dokter tidak berpengaruh sama sekali. 

Tapi tetap bersyukur, si sulung lahir sehat dan normal serta lancar. Bahkan sesudahnya ASI saya lancar dan melimpah, sehingga si sulung yang lahir dengan BBL 2,8 kg bisa cepat besar dan sehat. 

Berbulan-bulan hanya minum ASI, tapi si sulung tumbuh cepat. Saya tak pernah absen ke posyandu. Jadi semua anak saya, mendapat  imunisasi lengkap. Saat itu diberikan Kartu Menuju Sehat (KMS). Sayangnya sekarang entah di mana, saya lupa menyimpannya. 

Begitulah, saat si sulung berumur 1 tahun, setiap kali dia terbangun, ayahnya ikut bangun membuatkan susu formula. Sehingga saat si bungsu lahir, si sulung sudah tidak minum ASI lagi. Sudah lupa dengan sendirinya, dan berganti susu formula. 

Kalau masalah ASI, si bungsu sepertinya puas sampai berumur 2 tahun lebih sedikit. 

Saya memang tidak menyapihnya, tapi membiarkan si bungsu lupa dengan sendirinya. Seperti juga si sulung yang beralih pelan-pelan ke susu formula, jadi lupa dengan ASI. 

Awalnya, anak saya berdua saya belikan cangkir untuk balita, yang ada pegangan di kedua sisinya. 

Setiap kali minta minum, keduanya saya buatkan di cangkir, sehingga si bungsu lupa dengan ASInya. 

Jadi tidak ada drama penyapihan yang di kasih brotowali, disuwuk mbah dukun, dimantrai, dipaksa sampai anak rewel dan sakit, tidak ada dalam kamus saya. 

Anak saya beralih meninggalkan ASI dengan tanpa terasa, dan tanpa drama. 

Saat itu, saya sedikit merasa bersalah memberi ASI pada si sulung hanya selama setahun. Tapi ternyata, begitu banyak ibu-ibu di luar sana yang hanya memberi ASI pada bayinya selama 9 bulan, 6 bulan, 3 bulan, bahkan ada yang tidak bisa memberi ASI. Entah halangan tekhnis, medis, atau patogenitas. 

Dulu, Ibu yang tidak memberi ASI pada bayinya mungkin karena beberapa alasan, al :

1. ASInya tidak lancar. 

Biasanya kondisi ini diatasi dengan memberikan sayuran daun katuk untuk dikonsumsi. Atau sayuran lain yang berkhasiat melancarkan ASI. 

2. Ibu adalah perempuan pekerja yang harus segera kembali bekerja, sehingga harus meninggalkan putra putri nya yang masih bayi di rumah. 

Di era sekarang, hal ini bisa diatasi dengan memompa ASI dulu sebelum bekerja, dan menyimpannya di freezer. 

3. Alasan Takut Payudara Kendur

Alasan ini biasanya jarang terjadi. Perempuan terpelajar justru berusaha untuk menyusui dan memberikan ASI terbaik untuk buah hatinya. 

4. Kondisi Ibu dengan penyakit tertentu yang tidak memungkinkan untuk memberi ASI. 

Terlepas dari banyak alasan, pemberian ASI ekslusif memberikan banyak manfaat untuk Ibu dan Bayi, antara lain :

A. Manfaat ASI ekslusif untuk bayi

  1. Mencegah Terserang Penyakit. ASI eksklusif dapat meningkatkan ketahanan tubuh bayi. Kolostrum yang diminum bayi akan menjadi antibodi yang merangsang sistem kekebalan tubuh alami bagi bayi. 
  2. Membantu Perkembangan Otak dan Fisik Bayi, memperlancar dan mematangkan sistem pencernaan.

  3. Meningkatkan kecerdasan bayi.
  4. Leptin yang terdapat dalam ASI berperan penting untuk metabolisme lemak
  5. Memperkuat tulang bayi
  6. Menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) 
  7. Mengurangi risiko penyakit jantung, obesitas, menentramkan bayi dan mengurangi kemungkinan terjadi alergi jika diberi sudu formula. 

B. Manfaat pemberian ASI untuk Ibu

  1. Mengatasi rasa trauma (baby blues syndrome): Ibu yang baru melahirkan rentan mengalami baby blues syndrome,berupa suasana hati yang mudah berubah.
  2. Mencegah kanker payudara, dan menstabilkan kondisi mental dan kesehatan.
  3.  Menyusui dapat menunda masa subur, karena memperlambat proses ovulasi, sehingga bisa menjadi alat kontrasepsi alami. 
  4. Membantu menurunkan berat badan. 

Begitu banyak manfaat ASI maupun ASI ekslusif. Menyusui buah hati kita akan memberikan banyak manfaat. 

Alangkah bijaksananya jika kita sebisa mungkin memberikan ASI dan menyusui bayi kita. Sehingga mereka tumbuh sehat, kuat dan penuh kasih sayang. 

Terima kasih. 

Semoga bermanfaat. 

. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun