Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Haruskah Suami Istri Sehobi Biar Keluarga Harmonis?

17 September 2022   11:04 Diperbarui: 17 September 2022   14:00 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi menikmati alam yang bisa dilakukan bersama antara suami istri (dokpri by IYeeS) 

Sesekali saya ingin mengetahui dulu secara formal, sebenarnya apa arti dari hobi. 

Kalau dari pengalaman dan input yang masuk ke otak, menurut saya hobi adalah kegemaran, kesukaan, atau hal-hal yang bagi kita menarik dan ingin dilakukan. 

Menurut Wikipedia, hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang.

 Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Hobi adalah kata benda yang dapat diartikan sebagai kegemaran, kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan sebagai pekerjaan utama.

Jadi hobi bukanlah profesi. Tapi kegiatan mengisi waktu luang yang dengan melakukannya membuat kita bahagia. 

Lalu.. 

Untuk orang yang sudah berumah tangga,  hobi suami apakah harus seijin istri atau sebaliknya? 

Mungkin jawaban untuk setiap orang relatif dan berbeda-beda. 

Kalau secara umum, mungkin hobi yang wajar dan dilakukan sesuai porsi pasti akan mendapat persetujuan pasangan. 

Biar saja suami menikmati hobinya.
Biar saja suami menikmati hobinya."Me time" untuk suami sekaligus "me time" untuk istri tanpa keberadaan suami (dokpri by IYeeS) 

Tapi bagaimana dengan hobi yang toksik karena dilakukan berlebihan? 

Seperti pernah ada cerita suami yang hobi memancing berhari-hari sampai menelantarkan keluarga. Sehingga menimbulkan pertengkaran suami istri dan merusak keharmonisan keluarga. 

Tentu hobi seperti itu sudah toksik dan meracuni. Sebaiknya dihindari. 

Kalau merujuk dari arti hobi yang merupakan hal yang membuat bahagia, untuk apa dilarang? 

Saya termasuk orang yang membebaskan suami melakukan hobinya, sejauh dilakukan secara bertanggung jawab. 

Selama ini, saya selalu berusaha mensinkronkan diri dengan hobi suami agar bisa berkolaborasi. 

Hobi suami pecinta alam, dan travelling,saya mendukungnya dengan ikut melakukan aktivitas kepecinta alaman dan travelling karena kebetulan saya juga suka. 

Malah kebetulan, menjelajah alam atau mendaki gunung bersama keluarga tentunya lebih aman dan nyaman. Dari kehalalannya juga jelas meski harus bercampur baur dalam tenda, mau menuntun, menggendong, merangkul, tentunya lebih aman nyaman dan halal. 

Lain cerita kalau kelompok pecinta alam terdiri dari banyak latar belakang dan individu yang berbeda. 

Itupun saya tidak melarang suami, tidak pernah berpikir yang tidak-tidak, cukup didoakan meski terkadang kelewatan. 

Saya lebih suka membebaskan dan membersihkan pikiran. 

Hobi suami yang lain adalah membeli buku. Sekali membeli biasanya lebih dari satu. 

Saya sih tetap mendukungnya, karena tidak mengganggu uang belanja. Hahaha.. 

Biar saja, uang honor, uang sertifikasi, dan uang-uang lain selain gaji pokok dihabiskan untuk menyalurkan hobinya. 

Saya justru mendukungnya dengan menjadi pembaca setia buku-buku yang dibeli suami. Sayang kan kalau dibeli tapi tak pernah dibaca. Membuat saya tambah wawasan dan kaya pengetahuan. Hehehe.. 

Hobi suami yang lain adalah membeli perkakas. Satu set kunci perkakas dalam tas besar. Satu kotak perkakas bermacam tang. Satu kotak perkakas bermacam drei. Beberapa gergaji, golok, badik, dan banyak senjata untuk berkebun. Saya dukung dan biasa saya pergunakan kalau perlu. Hihihi.. 

Hobi menikmati alam yang bisa dilakukan bersama antara suami istri (dokpri by IYeeS) 
Hobi menikmati alam yang bisa dilakukan bersama antara suami istri (dokpri by IYeeS) 

Satu-satunya perkakas yang saya beli adalah kunci Inggris, yang saya butuhkan saat mengganti kran. Sebab pekerjaan seremeh itu rasanya lebay kalau harus memanggil tukang. 

Sedang minta tolong suami katanya sibuk. Harus beli ini dulu, menggergaji, membeli pipa sambungan, dan beribu alasan. Padahal tinggal kran lama dibuka dengan kunci Inggris, terus diganti yang baru setelah dibungkus selotip. Solutip kan, Hihihi.. 

Saya memang sukanya simple dan seadanya. Noribet, noribut. 

Ketika kompasiana melempar pertanyaan, "Haruskah hobi suami seijin istri? "

Kalau saya yang ditanya, maka jawaban saya, Tidak!!! 

Tidak harus, tapi sebaiknya iya. Tergantung pula komitmen dan cara pandang suami istri masing-masing. 

Suami istri harusnya merupakan kesatuan yang saling beririsan, sekalipun berada dalam hobi atau aktifitas berbeda. 

Irisan itu bisa merupakan saling mengetahui dan mengijinkan aktivitas satu sama lain jika mempunyai hobi yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun