Tapi bagaimana dengan hobi yang toksik karena dilakukan berlebihan?Â
Seperti pernah ada cerita suami yang hobi memancing berhari-hari sampai menelantarkan keluarga. Sehingga menimbulkan pertengkaran suami istri dan merusak keharmonisan keluarga.Â
Tentu hobi seperti itu sudah toksik dan meracuni. Sebaiknya dihindari.Â
Kalau merujuk dari arti hobi yang merupakan hal yang membuat bahagia, untuk apa dilarang?Â
Saya termasuk orang yang membebaskan suami melakukan hobinya, sejauh dilakukan secara bertanggung jawab.Â
Selama ini, saya selalu berusaha mensinkronkan diri dengan hobi suami agar bisa berkolaborasi.Â
Hobi suami pecinta alam, dan travelling,saya mendukungnya dengan ikut melakukan aktivitas kepecinta alaman dan travelling karena kebetulan saya juga suka.Â
Malah kebetulan, menjelajah alam atau mendaki gunung bersama keluarga tentunya lebih aman dan nyaman. Dari kehalalannya juga jelas meski harus bercampur baur dalam tenda, mau menuntun, menggendong, merangkul, tentunya lebih aman nyaman dan halal.Â
Lain cerita kalau kelompok pecinta alam terdiri dari banyak latar belakang dan individu yang berbeda.Â
Itupun saya tidak melarang suami, tidak pernah berpikir yang tidak-tidak, cukup didoakan meski terkadang kelewatan.Â
Saya lebih suka membebaskan dan membersihkan pikiran.Â