Beberapa hari lalu publik digegerkan oleh RUU Sisdiknas yang menghilangkan pasal tentang Tunjangan Profesi Guru yang biasa dikenal dengan sertifikasi.Â
Berbagai opini dilontarkan, dari yang halus, keras sampai komentar bernada putus asa.Â
Tapi ujung-ujungnya, justru sebaliknya. TPG tetap diberikan bagi yang sudah menerima sejauh semua persyaratan terpenuhi.Â
Sedang yang belum menerima, akan dipermudah mendapat kesejahteraan secara lebih layak.Â
Kegaduhanpun teratasi. Tapi tentu saja sebenarnya, fokus untuk memajukan anak bangsa dan memberikan pendidikan yang tepat, itu yang terpenting.Â
Bagaimana kurikulum selalu berubah sesuai perkembangan jaman, agar tidak terjadi kerancuan. Pergantian kurikulum dalam waktu singkat sangat membingungkan dan membuat produk dan output pendidikan serba nanggung.Â
Terlepas dari sengkarut dunia pendidikan, pendidikan anak usia dini perlu mendapat perhatian lebih.Â
Dalam Undang Undang  Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003,tertulis :
(1) Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.Â
(2) Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
Pendidikan, Perkembangan dan Pertumbuhan anak tidak lepas dari peran orang tua. Jangan hanya mengandalkan pendidikan di sekolah.
Dalam festival manco kemarin, saya temukan stan ramah anak. Ada wahana yang berupa rumah bermain untuk anak yang bisa ditiup dan menggelembung, juga sarana anak-anak untuk mewarnai gambar.Â
Mungkin kegembiraan tidak hanya milik anak-anak. Tapi di era serba internet ini, permainan anak di dunia nyata semakin minim dan kurang diminati.Â
Sebisa mungkin anak-anak dijauhkan dari kecanduan gadget. Peran orang tua sangat dibutuhkan, untuk mengarahkan anak pada permainan yang aman, menyenangkan  dan mengedukasi.Â
Berikut hal-hal yang dilakukan orang tua untuk mendukung Perkembangan dan Pendidikan Anak yang mengedukasi.Â
1. Di ruang publik, banyak penyedia jasa bagi anak-anak untuk melatih motorik dengan mewarnai gambar. Para orang tua bisa mengarahkan anak untuk mengakrabi aktifitas ini.Â
2. Tempat bermain anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Sebisa mungkin orang tua bisa memfasilitasinya.Â
3. Menyayangi anak dengan memberikan rasa aman melindungi dan memenuhi keinginannya, selama merupakan hal yang positif.Â
4. Mendukung anak melakukan aktivitas sesuai keinginannya.Â
5. Mendukung anak untuk berekspresi sesuai keinginannya dan memperkenalkan seni untuk memperhalus motoriknya, di antaranya dengan kegiatan seni tari/menari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H