Setelah rombongan Pak Bupati selesai dan beranjak dari lapak UMKM menuju tempat duduk yang disediakan, saya gantian mengamati lapak UMKM. Sebagian besar menjual peyek, dan minuman tradisional kunir asem dan beras kencur.Â
Tapi yang saya cari manco. Iyalah, festival manco, masak yang dicari peyek, hihihi..Â
Meski peyek sebenarnya juga salah satu jajanan kesukaan saya, tapi saya berharap bertemu dengan aneka manco dengan segala variasinya, bukan aneka peyek, hehehe..Â
Akhirnya ketemu. Yang menyediakan manco cuma lapak UMKM dari Tambak Mas. Lumayan, dapat manco beras, manco kacang dan sebotol beras kencur dengan harga 18 ribu. Murah meriah.Â
Saya memutari lapangan yang sesak menuju gunungan manco.Â
Alhamdulillah, tidak ada yang melarang, karena acara belum dimulai.Â
Gunungan manco ini terdiri dari 454 bungkus kue manco yang menandai hari jadi kabupaten Madiun yang ke 454.
Semua manco terbungkus rapat dalam kemasan higienis yang ditempel berbentuk gunungan.Â
Tak lama acara dimulai.Â
Penari, pesilat Berkebaya, berbaju daerah, berkostum penari dan kostum silat berjumlah 77 memasuki lapangan diiringi musik yang mengetuk jiwa, mengalirkan aura magis dan mistis, bergerak ritmis dalam koreografi yang cantik dan apik.Â