Tidak Ada Kata Terlambat untuk Cinta Tanah Air

Acara doa dan makan malam bersama dalam rangka memperingati HUT 77 RI dan mempererat tali silaturahmi (dokpri by IYeeS) 

Ada yang membawa nasi dan lauknya. Mie, krawu, sambal goreng kentang, semur ayam kampung, dan ayam panggang Bu Nur, salah satu warga RT 11 yang mempunyai usaha ayam panggang. 

Acara doa dan makan malam bersama dalam rangka memperingati HUT 77 RI dan mempererat tali silaturahmi (dokpri by IYeeS) 

Bu Rodliyah yang berbisnis susu kedelai juga menyumbangkan dagangannya. 

Bu Modin membuat teh jahe yang rasanya enak di tenggorokan dan menyehatkan. 

Mbak Khurotul yang berbisnis buah menyediakan semangka merah dan kuning yang menggoda. 

Bu Parti siap membagi nasi (dokpri by IYeeS) 

Ibu-ibu yang lain ada yang membawa bermacam gorengan. Tahu isi, singkong goreng, jemblem, pentol goreng, martabak, dan masih banyak lagi. Pokoknya lengkap dan dinikmati bersama terasa lezat. 

Sukarela membawa makanan dan jajanan ternyata malah melimpah (dokpri by IYeeS) 

Sekian lama dipenjarakan pandemi, kini warga bisa berkumpul kembali dalam suasana yang akrab meski bulan Agustus hampir berakhir. 

Anak-anak dan pemuda juga ikut berpartisipasi (dokpri by IYeeS)? 

Tapi, bukankah tidak ada kata terlambat untuk cinta tanah air? 

Merdeka!!!