Mungkin kalau di era sekarang  disebut SMK Kehutanan di Madiun, yang di dirikan oleh J.H. Becking, pimpinan Jawatan Kehutanan pada Pada tanggal 26 Agustus 1939.
Kenapa di Madiun?Â
Hal ini karena Madiun merupakan daerah yang berada di tengah-tengah kawasan hutan produksi jati di Jawa Timur.Â
Lalu, kenapa di bangunannya tertulis 1912 jika Bosbow didirikan tahun 1939?Â
Hal itu, karena sebelum dipergunakan sebagai sekolah kehutanan, Bosbow adalah Sekolah Pendidikan Calon Pamong Praja Kota Madiun, atau dalam bahasa Belanda disebut Opleideng School Voor Inlandsch Ambtenaren (OSVIA), yang didirikan  oleh  Kolonial Belanda pada tahun 1912.Â
Pada tahun 1927, OSVIA berubah menjadi Middelbaar Opleiden Scoolen Voor Indische Ambtenaren (MOSVIA). Setelah tiga tahun, MOSVIA Madiun ditutup dan dipindahkan ke Magelang akibat masalah keuangan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda.
Itulah sebabnya, pada tahun 1939, bangunan ini dipergunakan sebagai Bosbow. Pada tahun ajaran pertama, MBS memiliki 60 murid yang berasal dari seluruh Jawa. Oleh sebab itu, MBS menyediakan asrama untuk para murid di  kompleks Bosbow.
Murid-murid pertama yang masuk sekolah ini adalah remaja-remaja dari Middelbare Landbouwschool Bogor, Jurusan Kehutanan. Sekolah perkebunan Malang dan Sukabumi. Hanya anak yang berpendidikan MULO yang dapat mendaftar di sekolah ini.
Sayangnya, saat pendudukan Jepang, MBS Madiun ditutup dan dilarang oleh pihak Jepang setelah tiga tahun berjalan.
Adapun sejak tahun 1950-an hingga 1970-an, komplek bangunan Bosbow digunakan oleh Batalyon 508 sebagai Makayon 508.
Meski tak lagi dipakai, Â kompleks bangunan Bosbow tetap menjadi tanggung jawab militer dan digunakan sebagai asrama Korem 081/DSJ. Selain itu, Bosbow juga difungsikan sebagai tempat wisata cagar budaya di Kota Madiun.