Sehabis dari Balaikota, saya berbalik ke Jalan dokter Soetomo, dan menuju jalan Diponegoro. Jalan-jalan, tepat pada HUT 77 RI, mengulik bangunan bersejarah peninggalan kolonial yang banyak terdapat di Madiun.Â
Kali ini saya ingin melihat Bosbow, bangunan peninggalan jaman kolonial yang dijadikan cagar budaya.Â
Saya sedikit menduga-duga, apakah bosbow itu asrama militer? Sebab saya ingat, dulu waktu sering antar jemput si sulung yang masih duduk di SMP 1 Madiun, salah satu temannya ada yang tinggal di situ.Â
Kalau tidak salah namanya Mas Juan, tapi saya tidak tahu persis, rumahnya yang sebelah mana, pokoknya di bosbow. Ayahnya seorang TNI, dan ibunya kepala sekolah TK yang ada di bosbow.Â
Awalnya saya hanya berani memfoto dari jauh.Â
Saya khawatir kalau ini merupakan tempat eksklusif dan tertutup.ÂTapi rasa keingintahuan mengalahkan keraguan. Saya masuk melewati jalan sebelah barat yang merupakan jajaran warung kuliner. Tapi masih banyak yang tutup karena relatif pagi. Mungkin deretan gerai kuliner itu buka pada sore atau malam hari.Â
Kebetulan, ada 2 orang ibu yang sedang mengobrol, sepertinya mereka tinggal di situ.Â
Saya menyapa, dan menyalami mereka. Kemudian bertanya.Â
"Bu, boleh bertanya, bosbow itu apa dan yang mana? " Tanyaku.Â
"Bosbow itu ya semua ini. Dari sana, sampai sana, " Sang Ibu menunjuk jauh ke timur, sampai ke barat.Â