Mau pesan jauh-jauh hari tidak mungkin, sebab jarak mudik kami relatif dekat dan nanggung. Tidak ada bis yang bisa dipesan tiketnya. Bisanya naik langsung, dan itu bisa berjam-jam bahkan tidak dapat bis saat lebaran.Â
Kebetulan saat itu ada teman yang menawarkan jeep bekas  tahun 70 akhir, atau 80 an awal.Â
Entah kenapa, saat dibawa ke rumah, saya langsung jatuh cinta. Apalagi harganya terjangkau sekali untuk kantong kami.Â
Modelnyapun unik dan istimewa. Suami juga suka. Suami sempat mengajak adik ipar yang montir untuk mengecek kondisinya. Tentu saja dari kacamata montir, mobil itu sangat banyak kekurangannya, tapi kami sudah terlanjur jatuh cinta dan siap jika harus mengeluarkan biaya banyak untuk upgrade.Â
Meski harus keluar uang banyak untuk merestorasi mobil bekas, tapi bisa dicicil sesuai kemampuan. Yang terpenting surat-surat mobil lengkap dan sesuai.Â
Mungkin langkah awal, perlu dicek mesinnya yang harus prima, sebab mobil bekas dengan mesin tua rawan mogok.Â
Awal-awal membeli, mobil bekas ini sering mogok. Tapi di tangan suami saya yang telaten, kondisinya justru semakin lama semakin bagus.Â
Terhitung radiator yang diganti baru, aki sudah pasti diganti kualitas nomor satu, busi, kaki-kaki, knalpot, semua diganti.Â
Kemudian cat ulang bodi mobil biar kinclong juga perlu. Setelah mesin oke, penampilan juga perlu diperhatikan.Â
Akhirnya jeep tua itu setia menemani kami mudik setiap tahun tanpa pernah rewel lagi selama 8 tahun.Â