Idul adha kali ini terasa istimewa karena 2 tahun sebelumnya perayaan nya terkendala pandemi covid-19 yang mengobrak-abrik tata kehidupan masyarakat.Â
Selain shalat Ied yang sudah dilaksanakan pagi tadi, acara yang ditunggu-tunggu dan dinantikan semua umat muslim adalah pemotongan atau penyembelihan hewan qurban, yang merepresentasikan penyembelihan nafsu-nafsu kurang baik yang berada dalam tubuh dan jiwa manusia hidup.Â
Seperti diketahui, hari raya qurban diawali dengan ujian ketaatan yang diperintahkan Allah pada Nabi Ibrahim untuk mengorbankan Ismail, putranya.Â
Kepatuhan nabi Ibrahim dan keikhlasan Ismail menuruti keinginan ayahnya atas perintah Allah itulah yang melandasi adanya tradisi perayaan Idul Qurban dengan menyembelih hewan ternak yang memang disediakan untuk sembelihan.Â
Penyembelihan hewan qurban dilakukan oleh sesepuh. Orang yang dituakan dan mumpuni dalam agama,bisa Pak Kyai, yang biasa menjadi Imam di masjid, atau yang biasa melakukan penyembelihan, kemudian diproses lebih lanjut bersama-sama oleh warga.Â
Anak-anak muda membantu mengerik bulu dan mempersiapkan kambing untuk dikuliti.Â
Setelah kambing dikerik atau dibersihkan dari bulunya, proses selanjutnya adalah menguliti. Biasanya proses ini dilakukan oleh orang yang sudah terbiasa melakukannya, yang lain cukup membantu seperlunya agar tidak mengganggu.Â
Kambing yang sudah dikuliti, selanjutnya dipotong dalam ukuran besar, selanjutnya diserahkan pada ibu-ibu untuk dipisahkan tulang dan dagingnya, dipotong dan ditimbang sesuai berat yang akan dibagikan.Â
Setelah penimbangangan daging selesai, tulang, kulit dan jeroan juga sudah dibagi rata, daging qurban ditempatkan dalam tas kresek untuk dibagikan secara merata.Â
Kebetulan kali ini masjid besar membagikan daging sekaligus kepada setiap RT. Dan di tiap RT dibagikan merata pada warganya.Â
Daging yang sudah dikemas dalam kantong kresek bening, dibagikan untuk warga satu RT, ditambah daging dari masjid besar.Â
Setiap RT menyembelih qurban sendiri-sendiri, dari beberapa kambing, sampai sapi.Â
Bu RT memberi tips memasak daging qurban di saat ada wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan qurban, yaitu jangan mencuci dagingnya.
Bu RT juga membagikan video mengolah daging qurban agar bebas PMK dan cepat empuk, yaitu :
1. Masukkan daging ke dalam wadah.Â
2. Kucuri dengan jeruk nipis.Â
3. Taburkan garam
4. Bungkus dengan daun pepaya, Kira-kira 1 jam.Â
5. Siram dengan air mendidih dan tutup.Â
6. Setelah dingin bisa dimasak seperti biasa.Â
Hari ini saya juga berkali-kali didatangi pembagi daging. Sampai bingung mau mulai dari mana, hehehe....Â
Selamat hari raya Qurban, Semoga meningkatkan keikhlasan dan kepatuhan kita pada Allah dan RasulNya...Â
Aamiin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H