Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Antara Reshuffle Mendag dan Gebrakan Migor Curah Minyakita

8 Juli 2022   13:21 Diperbarui: 8 Juli 2022   18:07 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambil ngantri disambi nulis, biar nggak bete.. bete.. Ahh.. (Dokpri)

Pada hari Rabu, 15 Juni 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi)  mengumumkan pergantian menteri atau reshuffle kabinet Indonesia Maju di Istana Jakarta. 

Dalam kesempatan ini, Jokowi melantik beberapa nama menteri dan wakil menteri baru di Kabinet Indonesia Maju. 

Adapun salah satu menteri yang di-reshuffle adalah Menteri Perdagangan dari Muhammad Lutfi yang diganti oleh Zulkifli Hasan.

Banyak masyarakat yang tercengang dan meragukan kemampuan Zulkifli Hasan alias Zulhas, sebab Mendag adalah menteri yang paling disorot saat terjadi gonjang ganjing harga minyak goreng(migor) yang melambung tinggi seperti ditimang dan dilempar ke atas. 

Zulhas memang menteri yang diangkat dan diambil dari sudut parpol pendukung. Sehingga banyak pertanyaan dengan diangkatnya Zulhas sebagai menteri, mengingat sengkarut minyak goreng sempat menjadi isu yang paling seksi di negeri ini. Seharusnya dipilih kaum profesional untuk menangani dan membereskan masalah minyak goreng yang penuh kontroversi dan tak kunjung selesai. 

Adanya gebrakan minyak goreng curah yang aman berstandar SNI membuat masyarakat sedikit memberikan perhatian terhadap  Zulhas sebagai Mendag yang baru. 

Jika dirunut, bisa diamati Para meteri yang menduduki jabatan Mendag di era Jokowi dengan program dan prestasinya masing-masing. Mereka adalah :

1. Rachmat Gobel (2014-2015)


Di awal jabatannya menjadi Presiden, Jokowi menunjuk Rachmat Gobel untuk menempati posisi Mendag di tahun 2014.

Kebijakan Rachmat Gobel yang membuat kontroversi di masyarakat, salah satunya adalah melarang penjualan minuman keras (miras) golongan A, atau dengan kadar alkohol 5% (bir) di tingkat ritel dan minimarket, mulai 16 April 2015.

 Rachmat mengeluarkan Permendag Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 yang melarang minimarket menjual miras. 

2. Thomas Lembong (2015-2016)

Pria lulusan Universitas Harvard ini melakukan restrukturisasi aset Sinar Mas tahun 2001. 

Ia juga pernah dinobatkan sebagai Young Global Leader (YGL) di World Economic Forum (Davos) pada 2008. 

Pada masa jabatannya, Thomas pernah memberlakukan aturan impor sapi. 

Thomas Lembong dipercaya menduduki jabatan menteri karena kenyang Pengalaman di dunia ekonomi dan perdagangan, pada tahun 2015 lalu. 

Pada tahun 2016 Thomas Lembong terkena perombakan kabinet. 

3. Enggartiasto Lukita (2016-2019)

Enggar ditunjuk jadi Mendag saat perombakan kabinet jilid 2, 27 Juli 2016 sebagai Politisi Nasdem.

Saat menjabat, Enggar mengeluarkan kebijakan pelarangan minyak goreng curah mulai tahun 2020,yang menimbulkan kontroversi. 

Enggar menegaskan bahwa minyak goreng curah tak akan ditarik dari pasaran. Namun, penjualannya nanti harus dikemas dalam suatu kemasan sederhana. Adapun minyak goreng kemasan diberi Harga Eceran Tertinggi (HET) 11 ribu/liter.

Enggar juga meminta para pedagang meningkatkan produk lokal untuk menekan produk impor.

4. Agus Suparmanto (2019-2020 )


Agus Suparmanto adalah  pada periode kedua kepemimpinan Jokowi. 

Agus Suparmanto menggantikan Enggartiasto Lukita pada hari Rabu 23 Oktober 2019.

Saat menjadi Mendag, beliau mengusulkan revisi aturan bea masuk terhadap barang konsumsi yang diimpor melalui e-commerce  agar membanjirnya barang-barang konsumtif bisa diredam.

5. Muhammad Lutfi (2020-2022)

Muhammad Lutfi inilah yang digantikan oleh Zulhas pada resuffle kabinet beberapa waktu yang lalu.

Adanya kelangkaan dan mafia minyak goreng di akhir masa jabatannya membuat Mendag Lutfi banjir kritikan. 

6. Zulkifli Hasan (2022-....) 


Zulkifli Hasan telah dilantik menjadi Mendag menggantikan Muhammad Lutfi pada hari Rabu, 15 Juni 2022 pukul 13.30 WIB di Istana Kepresidenan. 

Kini, Zulhas mengadakan gebrakan dengan mewujudkan kebijakan Mendag Enggartiasto Lukita (2016-2019) yang mengeluarkan kebijakan bahwa minyak goreng curah tak akan ditarik dari pasaran.

 Namun, penjualannya nanti harus dikemas dalam suatu kemasan sederhana. Adapun minyak goreng kemasan diberi Harga Eceran Tertinggi (HET) 11 ribu/liter.

 Sedang HET yang ditetapkan oleh Zulhas saat ini,  sesuai harga pasar yang berlaku adalah 14 ribu/ liter. 

Antri belanja di grosir, tapi jarang yang berbelanja minyak goreng (dokpri) 
Antri belanja di grosir, tapi jarang yang berbelanja minyak goreng (dokpri) 

Saat ini saya sedang belanja bulanan. Agak telat memang. Tadinya berharap di grosir atau swalayan sudah sepi, ternyata malah antri, bisa disambi nulis artikel, hihihi... 

Sambil ngantri disambi nulis, biar nggak bete.. bete.. Ahh.. (Dokpri)
Sambil ngantri disambi nulis, biar nggak bete.. bete.. Ahh.. (Dokpri)
Sempat melirik pejuang belanja bulanan yang lain, tapi tidak ada yang membeli minyak goreng. 

Antrian belanjaan di grosir (dokpri) 
Antrian belanjaan di grosir (dokpri) 

Tadi di rak display juga belum ada minyak curah kemasan, dengan merek Minyakita. Mungkin distribusi baru di tingkat kota-kota besar. 

Belanjaan yang diantrikan (dokpri) 
Belanjaan yang diantrikan (dokpri) 

Di Indomaret juga belum ada. Saya hanya belanja beberapa barang yang harganya nyaris sama dengan grosir. Lumayan sambil memanfaatkan saldo GO-PAY dari K-reward yang masih lumayan gemuk karena jarang dipakai. 

Sambil iseng nyari minyak curah, minyakita, sekalian mau nanya, belinya pakai syarat apa tidak. 

Tapi ternyata mbak nya karyawan Indomaret malah nggak paham. 

"Itu lho Mbak, minyak goreng curah yang dikemas, mereknya Minyakita, yang dikeluarkan pemerintah, " Saya menjelaskan pada Si Mbak. 

"Owh, tidak ada bu. Belum ada mungkin. "

"Ya, sudah. Gak papa, saya cuma nanya kok, " kataku sambil nyengir. 

Tapi saya lihat tadi ada promo minyak goreng kemasan, harganya cuma 36 ribu per kemasan 2 liter. Tapi saya lupa merek camar atau sovia. 

Sedang merek lain perliter nya berkisar 19-25 ribu rupiah. 

Semoga minyak murah yang dirilis pemerintah bisa menjawab akan tuntutan kebutuhan minyak sehat berstandar SNI, sehingga kelemahan minyak goreng curah yang menyeramkan seperti menyebabkan kanker, tidak hygienis, di bawah standar dan lain-lain bisa dieliminasi. 

Diharapkan nantinya minyak goreng curah tetap aman dan tidak berbeda dengan minyak kemasan. Perbedaannya hanya pada kemasan saja, tapi harganya jauh lebih murah dan terjangkau semua kalangan. 

Mengatasi sengkarut minyak goreng adalah ujian bagi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Semoga memuaskan semua pihak, dan harga yang kocar kacir bisa dirapikan. Aamiin.... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun