Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pecel Cikla-cikli untuk Vitalitas Wanita

4 Juli 2022   14:25 Diperbarui: 4 Juli 2022   14:39 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cikla-cikli sebagai tanaman pagar (dokpri) 

Kebetulan saat ini yang sudah tersedia adalah bumbu pecel. Kalau bumbu urap harus meracik dulu. Sebenarnya kelapa juga banyak di tempat ibu. Kelapa yang sudah diparut adalah bahan utama urap. 

Cikla-cikli, tanaman Pagar berbentuk perdu (dokpri)
Cikla-cikli, tanaman Pagar berbentuk perdu (dokpri)
Setelah dipetik dan dipilih daun yang masih muda, dicuci bersih, daun cikla cikli direbus dulu untuk mengkonsumsinya. 

Biasanya bisa dijadikan urap atau pecel bercampur sayuran lain, seperti kacang panjang, bayam, tauge, daun ketela, dll.

Untuk membuat urap/pecel, dipilih daun yang muda (dokpri)
Untuk membuat urap/pecel, dipilih daun yang muda (dokpri)
Daun yang masih muda, direbus sampai matang/sesuai selera. Ada juga yang mempergunakan pucuk yang masih muda untuk lalapan. Mungkin lalapan ini biasa dikonsumsi orang-orang di Jawa Barat. 

Daun cikla-cikli dan tauge yang sudah direbus untuk bahan membuat pecel (dokpri)
Daun cikla-cikli dan tauge yang sudah direbus untuk bahan membuat pecel (dokpri)

Di samping rasanya yang unik eksotik dan lezat, ternyata daun cikla cikli empunyai banyak manfaat, salah satunya untuk meningkatkan vitalitas wanita yang sudah bersuami. Bisa juga dikonsumsi oleh keluarga muda yang ingin cepat mendapat momongan. 

Daun cikla-cikli bisa dikonsumsi, dan bahkan menjadi salah satu tanaman herbal yang banyak diperjual belikan di marketing online seperti Shopee. 

Manfaat daun cikla-cikli tidak bisa dilepaskan dari zat berguna yang terkandung di dalamnya, seperti :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun