Membuat suamiku shock, apalagi saya.
Akhirnya suami kembali ke Madiun, dan tetap mengajar seperti biasa. Baru jumat malam kembali ke Purworejo.Â
Alhamdulillah, meski bandel dan malas cepat-cepat lahir, ternyata si sulung mencari momen yang pas, minta ditunggui ayahnya.Â
Pada hari minggu si sulung melihat dunia Pertama kalinya. Saat hari libur, dan ayahnya juga libur.Â
Teringat pengalaman itu, ketika membaca adanya cuti untuk suami yang istrinya melahirkan, saya sangat gembira.Â
Meski tak yakin, RUU akan sukses menjadi UU, saya ikut mendukung RUU nya.Â
Secara psikologis, kehadiran suami atau ayah bagi bayi, merupakan dukungan yang berharga.Â
Memberi ketentraman dan kenyamanan, di samping kedekatan saat Anak-anak tumbuh dan berkembang.Â