Selain itu, Monas yang menjulang gagah begitu ekonik dan melegenda. Salah satu daya tarik yang tidak dipunyai daerah lain.Â
Selain itu ada TMII, Monumen Pancasila Sakti, Lobang buaya, bahkan Kebun Binatang Ragunan.Â
Sebagai ibukota, Jakarta selalu terekspose dan seksi. Bahkan dengan adanya banjir yang tak kunjung hilang, Jakarta tetap menarik dan tak tergantikan.Â
Jakarta begitu lekat dengan Betawi.Â
Meski tak bisa dipungkiri, kehidupan Jakarta begitu kompleks dan beragam, tapi ciri khas Betawi maupun Jakarta tetap dominan.Â
Sejujurnya, saya hanya kenal Jakarta dari membaca literasi.Â
Berkunjung ke Jakarta pun baru sekali dan sambil lalu, sebab saya justru menginap di Bogor. Karena si bungsu di bogor, maka mencarikan penginapannya juga di Bogor, sekalian mengunjungi sanak saudara yang tinggal di Bogor.Â
Dari Bogor ke Jakarta bisa sekalian menjajal KRL yang tak kalah viral dan fenomenal. Kalau dari Purworejo, mungkin KRL mirip kereta jarak dekat Pramex, dengan rute Kutoarjo-Yogyakarta-Solo. Kabarnya malah rute akan ditambah sampai Madiun, tapi saya belum mengkonfirmasikan keberadaan nya.Â
Pagi, si bungsu menjemput ke penginapan  dengan menyewa grab langsung bertolak ke Stasiun Bogor untuk mengejar KRL. Melewati Kebun Raya Bogor, pengin mampir, tapi agenda Hari itu pertemuan Keluarga di Bambu Apus, Jakarta Timur. Sebelumnya ke Stasiun Pasar Senen dulu, menunggu Si Sulung datang dari Surabaya menggunakan kereta.Â