All Seem Ok of Soup (Terinspirasi dari Drakor Alchemy of Soul)

Jan Woke menyeringai menatap foto masa mudanya dengan rambut kribo mengembang. 

Tubuh kurusnya dengan rambut kribo, mirip gambar batang pohon dan dedaun yang melingkar tak beraturan layaknya gambar pohon yang dibuat murid Taman Kanak-kanak. 

"Cling!!! "

Jan Woke tersenyum memperlihatkan gigi-gigi putihnya yang offside tapi aman karena wasit pengadil tidak meniup peluit sehingga tidak ada pelanggaran yang membuahkan penalti. Eh... Memangnya sepak bola? 

"Brottt! " Bau busuk langsung menguar. 

Jan Woke mengeluarkan bom yang membuat perutnya lega. 

"Lega...! " Untung tidak ada yang melihat dan mendengar," Jan Woke tersenyum tengil sambil mengelus perutnya yg tadi sempat tak nyaman. 

Merasa aman, karena Diajeng Mudi Okyei sedang masak jauh di dapur. Kalau ketahuan dia buang angin di meja makan, bisa-bisa istrinya ngamuk dan ngambek tidak mau masak seharian. 

Mata sipit yang membulat garang, sambil berkacak pinggang tahu-tahu sudah berada di hadapan  Jan yang sampai terpental nyaris masuk wastafel. 

" Jorok! " Tidak punya etika! "Aku tak mau menemani makan,"  istrinya murka.

 Jan Woke ketakutan. Tapi melihat Soup yang sudah tertata di meja, rasa takutnya hilang. Kali ini istrinya tak bisa mengancam mogok masak, karena masakannya sudah terlanjur matang. 

"EGePe,"desisnya. 

" Apa? " Mudi yang sudah mau beranjak kembali menghampiri Jan Woke

"Soup nya, oke! " Jan Woke nyaris tersedak sambil menyeruput Soup lezat buatan Mudi Okyei, istrinya. Hahaha... 

Mudi bergegas ke dapur, menghindari sisa-sisa aroma bom yang diledakkan Jan Woke. Kalau terhirup sungguh bisa membuat muntah bahkan pingsan. 

Jan Woke menikmati Soup lezat dengan penuh penghayatan. Soup ini betul-betul enak. Oke banget pokoknya.

 Tapi tiba-tiba dirasakannya seribu kunang-kunang berputar di kepalanya, tubuhnya seperti melayang,Jan Woke pingsan, tertelungkup di meja makan, di atas mangkok Soup yang sudah kosong. 

Ternyata di dapur Mudi Okyei juga pingsan setelah menikmati Soup buatannya sendiri. 

"Hahaha... Aku berhasil. Ramuan sihir yang kutaburkan mulai bekerja, selepas sadar kalian akan bertukar sifat dan patuh semua perintahku, "

 Jin Mumad terbahak-bahak karena suami istri antik itu telah membuatnya iri dan sakit hati. 

Mudi Okyei, perempuan gagah perkasa itu pernah menghajarnya karena Jin Mumad berlaku kurang ajar padanya. 

Meski sudah meminta maaf, Mudi tak pernah mau memaafkannya. Padahal Jin Mumad sudah bucin berat dan berniat menikahi Mudi Okyei. Tapi Mudi malah memilih Jan Woke yang tak jelas asal-usulnya, entah dari goa garba atau goa hantu. 

Jin Mumad kembali melampiaskan kegembiraannya, berputar-putar, geal geol dan goyang tiktok. Lumayan kan, bergembira sambil membuat konten. Eh... 

Setelah siuman, Mudi pasti akan melemparkan Jan Woke ke kolam subtitank dan akan meminta Jin Mumad menjadikannya  istri. 

Jin Mumad terus bergoyang, Tiba-tiba ada yang aneh, dirinya seperti bergerak sendiri dan tidak bisa berhenti. Bahkan dari mulutnya keluar suara meong.. Meong.. Huwau.. Ghrrr.. Jin Mumad menggaruk-garuk tanah, pohon, tembok, menggeram dan meong.. Meong.. Meong.. 

Sementara Jan Woke yang sudah siuman, berjalan gagah, seperti baru mendapat kekuatan super. 

Mudi Okyei yang terbangun juga kali ini berjalan gemulai, tidak gagah, garang dan galak seperti biasanya. 

Tapi kenapa skenario berubah? Bukankah seharusnya, Mudi Okyei yang berubah gemulai mendatangi Jin Mumad dan memeluknya, sedang Jin Mumad seharusnya akan mendapatkan kekuatan super setelah memakan soup buatan Mudi Okyei yang sudah dibubuhi ramuan pencipta tenaga super? 

Jangan-jangan... 

Jan Woke dan Mudi Okyei berpelukan mesra dan ngakak bersama menyaksikan Jin Mumad yang keliru telah meminum ramuan kucing garong. 

Tiba-tiba ada kucing betina yang menggeram garang, mengejar Jin Mumad yang belingsatan dan lari terbirit-birit. 

Sementara Jan Woke dan Mudi Okyei terpingkal-pingkal, karena telah berhasil menukar ramuan jahat Jin Mumad biar terminum sendiri. Rasain! 

Meong... Meong.. Ghrrr.. Huwauuu...