Kekalahan Tuan rumah Kuwait ini memicu kemarahan dan emosi masyarakat Kuwait.Â
Pelatih Timnas Kuwait, Viteszlav Lavicka, terancam dipecat setelah timnya kalah 1-2, padahal Kuwait berstatus sebagai tuan rumah dan diunggulkan.
Namun, Al-Azraq, julukan Timnas Kuwait justru bisa ditaklukkanTimnas Indonesia.Â
Media Kuwait Al-Anba mendesak KFA(Federasi Sepak bola Kuwait) agar memecat Viteszlav Lavicka, pelatih kesebelasan Kuwait.Â
Menurut pemberitaan mereka, pelatih 59 tahun asal Republik Ceko itu telah mengecewakan masyarakat Kuwait dan memalukan Timnas Kuwait sebagai tuan rumah kualifikasi piala Asia 2023.
KFA harus turun tangan memperbaiki situasi sebelum dua pertandingan sisa berlangsung, agar kelemahan Timnas Kuwait dapat diperbaiki,sekalipun harus memecat pelatih. Di babak kedua, Permainan Kuwait rusak dan acak-acakan," sambung laporan tersebut.
Al-Anba juga menulis Timnas Indonesia sebenarnya bisa menang dengan selisih dua gol, karena lini belakang Timnas Kuwait berkali-kali menjadi bulan-bulanan punggawa Timnas Garuda.
"Akibat buruknya lini pertahanan timnas Kuwait, di awal babak kedua langsung bisa dijebol oleh Rachmat Irianto.Â
Timnas Kuwait menyerang dari segala lini, tapi usaha mereka sia-sia. Justru terkena serangan balik yang nyaris menghasilkan gol, tegas Al-Anba.
Semenjak menangani Kuwait pada Maret 2022, Viteszlav Lavicka memberikan rapor buruk. Dari empat pertandingan, ia hanya membawa Kuwait meraup satu menang, satu imbang dan dua kalah.
Pernyataan media-media Kuwait yang diwakili Al-Anba itu bisa jadi hanya merupakan emosi sesaat dan terapi kejut bagi pemain dan pelatih timnas Kuwait.Â
Berkaca dari Indonesia yang pada laga perdana sea games dikalahkan timnas vietnam, justru bisa bangkit dan melaju ke semifinal meski akhirnya hanya bisa memboyong perunggu, tapi kiasan bola itu bundar, sepertinya bisa menjadi pertimbangan.Â