Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berburu Nila 1 Ton di Pemancingan Doho Raya

5 Juni 2022   15:14 Diperbarui: 5 Juni 2022   23:17 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri)Peserta lomba mancing di pancingan doho raya sedang asyik menebar joran.

Suka memancing? Aku suka, tapi mancing belut. Kalau memancing belut itu lebih cepat mendapatkan sasaran. 

Kalau terbiasa memancing belut, pasti hafal bentuk lobang sarang belut yang biasanya dekat pematang. 

Lobang berair dengan respon cepat kalau berpenghuni, gak pakai nunggu lama. Kalau tak ada respon, berarti sarangnya kosong, tidak ada belutnya, bisa mencari lobang lain. 

Kalau berisi belut, pasti langsung disambar, air mengering, dan mata pancing tersedot ke dalam. Menarik kan? 

Hafal banget kalau soal mancing belut di sawah. Tentunya berbeda dengan memancing ikan di kolam, di sungai, atau di laut. 

Kalau memancing ikan, pernah di kolam, walhasil dimarahi bapak, soalnya ikan yang kena pancing dan dibalikin ke kolam besoknya mati. Hahaha.... Tapi yang dimarahi kakakku, kalau aku hampir tidak pernah dimarahi, hehehe.. 

Ngomongin memancing, kebetulan di desa sebelah sedang diadakan lomba memancing di kolam besar yang memang ditujukan untuk pemancingan. 

(Dokpri)Kolam pemancingan Doho Raya sudah memasuki tahun ke-2 beroperasi.
(Dokpri)Kolam pemancingan Doho Raya sudah memasuki tahun ke-2 beroperasi.

Sehabis dhuhur, hawanya lumayan sejuk setelah hujan mengguyur sebentar. Melaju ke lokasi lomba ditemani suami. 

Agak ragu memasuki lokasi lomba berupa kolam besar dikelilingi pemancing. 

Apalagi semua laki-laki. Memancing adalah hobi yang identik dengan laki-laki ,sehingga tidak ada satupun perempuan. Bisa dibayangin kan kalau aku jadi salting, merasa salah masuk, dan salah posisi, hihihi.. 

Kepalang tanggung, foto-foto sajalah. Mengamati para peserta lomba mancing, beberapa ada yang sudah mendapat banyak dan disimpan di jaring. 

(Dokpri)Hasil tangkapan peserta lomba memancing  boleh dibawa pulang
(Dokpri)Hasil tangkapan peserta lomba memancing  boleh dibawa pulang
Para pemancing asyik menunggu mata kailnya disambar ikan. Ada beberapa yang menggunakan payung, baik menghindari panas maupun hujan yang baru saja mengguyur. Suasana hening. 

(Dokpri)Para pemancing khusuk menempati lapaknya masing-masing.
(Dokpri)Para pemancing khusuk menempati lapaknya masing-masing.
Penasaran dengan umpan yang digunakan, aku bertanya pada salah satu pemancing yang terlihat rileks dan sudah mendapat tangkapan lumayan banyak. 

"Mas, itu pakai umpan apa? "

"Pelet, " Jawab Masnya. 

"Kalau pelet apa tidak ambyar to Mas, kalau kena air? "

"Tidak. Kalau kena air malah lengket. Jadi nempel. Itu dalamnya cacing, dibungkus pelet yang dipadatkan, "

"Owh, Terima kasih. Maaf mengganggu Mas," Kataku. 

(Dokpri)Umpan yang digunakan, cacing dan pelet. 
(Dokpri)Umpan yang digunakan, cacing dan pelet. 

Takut mau tanya banyak-banyak, nanti kalau ikannya jadi menjauh karena berisik, aku yang disalahin. 

Sepertinya semua peserta sedang asyik dan fokus menunggu umpan disambar. Tidak bijak rasanya mengajak ngobrol.

 Sedikit ragu, mendekati meja panitia yang sedang mengumumkan perolehan ikan tertinggi. Rekor sementara ikan terberat yang bisa ditangkap seberat 2,58 kilogram, sebagai kandidat juara 1.

(Dokpri)Panitia yang sedang bertugas, Mas Syahri, Mas Kemad, satunya yang hadap ke sini malah lupa, tadi tidak tanya namanya. Maaf ya Mas, hehehe...
(Dokpri)Panitia yang sedang bertugas, Mas Syahri, Mas Kemad, satunya yang hadap ke sini malah lupa, tadi tidak tanya namanya. Maaf ya Mas, hehehe...

"Mas, boleh tanya-tanya Mas? " Tanyaku sedikit ragu, takut "ngrusuhi".

" Boleh, monggo, " Kata Masnya. 

"Namanya siapa Mas? " Tanyaku. 

"Saya Syahri, " Jawabnya. 

"Ketua panitia ya, Mas? " 

"Bukan, saya cuma ngawulo, " Jawab Mas Syahri sambil tersenyum. 

"Saya panggilkan ketua panitia nya ya  biar jelas kalau mau tanya-tanya, " Mas yang satunya bernama Mas Kemad mau memanggilkan ketua panitia nya. 

"Eh, nggak usah Mas, ini bukan urusan resmi kok. Nanti saja kalau ketemu, saya ajak ngobrol, "

"O, ya sudah, " Jawab Mas Kemad. 

" Ini even apa, Mas? Sering diadakan perlombaan memancing? Tanyaku. 

"Kalau even besar, biasanya berapa minggu sekali Mas? "

"Tiga bulan sekali, "

"Ini termasuk even besar atau biasa Mas? "

"Kebetulan ini even besar, Bu. "

"Namanya apa, Mas? "

"Even 1 ton nila, "

"Owh, even lomba pemancingan 1 ton ikan nila Doho Raya ya Mas? "

"Iya. Ini ikan yang ditebar ke kolam, berat keseluruhannya 1 ton, "

"Kalau berat rata-rata per ikannya berapa, Mas? "

"Sekitar 5 ons sampai 1 kilogram, Bu, "

Peserta lomba memancing (dokpri) 
Peserta lomba memancing (dokpri) 

Hemm, aku kok jadi kaya wartawan. Tidak enak sebenarnya malah jadi kaya investigasi. Pinginnya sih ngobrol santai, hehehe.. 

"Ini lombanya membayar nggak, Mas? "

"Iya, Bu. Ini kan termasuk even besar. "

"Pesertanya dari mana saja, Mas? "

"Ada yang dari Sragen, "

"Jawa Tengah ya Mas?"

"Iya, terus dari Magetan, Madiun, Ponorogo, Wonogiri juga ada, "

"Pacitan? "

"Kalau pacitan kali ini tidak ada, sepertinya ada even bersamaan di sananya. "

"Itu kalau pas tidak lomba, terus pengin memancing boleh, Mas? "

"Boleh, kontribusinya sekitar 20-35 ribu."

"Kalau lomba ini berapa Mas? "

"Dua ratus lima puluh ribu, "

"Per peserta? "

"Iya."

"Lombanya sampai jam berapa Mas? "

"Pokoknya 4 jam. Tadi dimulai jam 10, sebentar lagi selesai, jam 14.00."

"Terus habis itu memancing bebas sampai jam lima sore, hasilnya boleh dibawa pulang, "

"Oh, gitu. Terima kasih ya, Mas. Maaf mengganggu. "

"Ya Bu, Sama-sama. "

Sebenarnya aku mau menunggu sampai pemenangnya diumumkan, tapi kebetulan sore ini jadualnya arisan PKK, jadi aku terpaksa pamit. 

Peserta lomba memancing (dokpri) 
Peserta lomba memancing (dokpri) 

O, iya. Pemenang lomba ini bukan peserta yang tangkapannya paling berat, tapi peserta yang bisa menangkap ikan terbesar dan terberat. Tadi sementara yang terberat masih 2,58. Kemungkinan masih ada yang bisa melampaui. Perlombaan yang menyediakan 164 lapak ini, terisi 159 peserta dan diambil 10 juara, dengan juara 1-3 mendapat tambahan kaos dan trofi, selain hadiah uang. 

Berminat memancing atau ikut event? Datang saja ke pemancingan Doho Raya. Desa Doho, kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Monggo, Silakan... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun