Tapi ada satu pendapat lagi, yang mengatakan, penamaan kuliner ini tidak ada hubungannya dengan rondho yang berarti janda. Kata rondho ini terpengaruh dari asal tempat kuliner ini berasal, yaitu daerah pesisir utara rembang dan jepara yang menyebut kata rodho (agak) menjadi rondhok.Â
Sehingga rondho royal maksudnya agak royal, atau agak mewah. Sebab singkong yang biasanya digoreng atau direbus, tapi dibuat tape dulu, baru digoreng. Diberi isian lagi. Maka dinamai rondho royal.Â
Di saat adik ipar asyik mengisi tape dengan coklat meses dan pisang sale, Ibu masuk ke dapur dan mempersiapkan piring untuk sarapan.Â
"Wah, kalau ibu sudah menghitung piring saya jadi panik, katanya.Â
"Waktu tinggal 5 detik", aku malah ikut ngomporin.Â
" 5..4..3..2..1..Hahaha...Ibu malah tertawa geli, adik iparku juga. Membuat memasak semakin asyik.Â
Akhirnya kubantu menggoreng tapenya. Lanjut menggoreng gurami dan memasak sayuran untuk sarapan.Â
Berkumpul di saat lebaran memang tiada duanya, apalagi sambil menggigit rondho royal yang coklatnya meleleh. Semakin sempurna dengan menyeruput kopi atau teh panas.Â
Selamat Idul Fitri 1443 H. Mohon maaf lahir dan batin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H