Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Artikel Utama

Puluhan "PON10" Memberi Kenyamanan Meski Rest Area Dipenuhi Pemudik

3 Mei 2022   15:57 Diperbarui: 5 Mei 2022   09:30 2048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrean di SPBU rest area, dok. pribadi

Ponten, yang merupakan kata lain dari kamar mandi umum, bisa juga berarti toilet. Tentunya untuk arti yang sejenis. Tapi arti lain adalah poin atau nilai. 

Tentu saja ponten yang ini adalah toilet umum atau bilik termenung untuk mengakrabi dan meresapi panggilan alam. 

Toilet termasuk sarana vital untuk para pemudik. Apalagi saat tol dan rest area dipenuhi pemudik. 

Rest area dipenuhi pemudik, dok. pribadi
Rest area dipenuhi pemudik, dok. pribadi

Antrian parkir cukup sesak, terpaksa melebar ke rerumput yang biasanya tak terjamah. Yang penting dapat tempat parkir. 

SPBU di rest area juga relatif penuh antri, meski tidak terlalu lama. 

Antrean di SPBU rest area, dok. pribadi
Antrean di SPBU rest area, dok. pribadi

Toilet, SPBU cukup representatif, tapi jangan tanya kuliner. Di samping harga relatif tinggi, ketersediaan juga limit. Saat masuk warung makan, menu sudah banyak yang habis. Membawa bekal sendiri sepertinya pilihan tepat dan bijaksana. 

Untungnya mushola bisa dimanfaatkan dengan nyaman. Termasuk mushola wanita dengan tempat wudhu tertutup. 

Meski dipilah dan dipisah, karena tak paham wilayah, banyak yang santai saja laki-laki shalat di mushola wanita, dan perempuan shalat di mushola laki-laki. Yang penting tidak saling bersinggungan dan berhimpitan. 

Antrian di exit tol Madiun, dok. pribadi
Antrian di exit tol Madiun, dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun