Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Hujan Lebat Saat Ini dan Misteri Laylatul Qadr

19 April 2022   15:10 Diperbarui: 19 April 2022   17:38 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batang, cabang dan ranting jati basah kuyup siang ini. Daun-daun jati hijau berserakan diterjang derasnya air yang memancar dari langit. Semoga derasnya banyu langit ini mengisyarakatkan curahan rizki dan keberkahan yang disebar ke permukaan bumi  oleh Sang Rabbi, penguasa seluruh alam. 

Biasanya, di waktu seperti ini cuaca sangat panas, membuat puasa semakin bermakna. Merenung lebih dalam, bagaimana rasanya menikmati lapar yang dirasakan para duafa. 

Panasnya hari terkadang memicu emosi, membuat puasa semakin mengajarkan akan makna kesabaran. Menempa diri menjadi pribadi tawakal, mampu menahan diri pada hal-hal yang memancing emosi. Memperkuat akhlak dan mencipta bijaksana. 

Deras nya hujan berganti gerimis. Mengalirkan kesejukan ke setiap ceruk pori. 

Digambarkan cuaca di malam qadr, suasana terang, tidak panas dan tidak dingin, tapi menyejukkan. 

Pada tanggal 19 April 2022 ini, mungkin bisa dikatakan bertepatan dengan malam ke 17 ramadan 1443 Hijriah. Tanggal 17 ramadan dikenal sebagai malam turunnya al Qur'an atau Nuzulul Qur'an. Tapi ada yang berpendapat, al Qur'an turun pada malam ke -24. 

Sedang pada surat al qadr, surat ke-97 dalam Al Qur'an, yang terdiri dari 5 ayat dan merupakan golongan surat makkiyah, dijelaskan hubungan turunnya al Qur'an dan malam qadr, Laylatul Qadr, atau Laylat al qadr. 

Dalam surat Al Qadr (97)dijelaskan tentang malam Laylatul Qadr. Di mana telah diturunkan al Qur'an pada malam al qadr, yang penuh kemuliaan, lebih baik dari 1000 bulan. Malam turunnya malaikat Jibril mengatur segala urusan atas ijin tuhannya. Malam yang sejahtera sampai terbit fajar. 

Laylatul Qadr, yang terjadi di bulan ramadan ini diyakini terjadi pada 10 malam terakhir di bulan ramadan. Pada malam ganjil. Sehingga di waktu-waktu itu umat muslim semakin meningkatkan amalan-amalan ibadahnya. Lebih khusuk melaksanan qiyam ramadan, banyak berdoa dan bersedekah. Mendoakan kedua orang tua. 

Di Jawa Timur juga ada tradisi maleman. Ibu-ibu menyiapkan hidangan atau nasi ambeng di malam-malam ganjil untuk menjamu mereka yang berdizkir, tahlil dan mendoakan kedua orang tua. 

Banyak orang yang beritikaf dan lebih banyak menghabiskan waktu di masjid. 

Umat muslim berlomba-lomba mendapatkan keutamaan malam Qadr. Beribadah dalam kekhusukan penuh rasa ikhlas lillahi ta'ala.

Karena begitu mulianya malam Qadr ini, disarankan untuk selalu bersungguh-sungguh mengisi bulan penuh keutamaan sejak hari pertama bulan ramadan berakhir. 

Ada banyak pendapat kapan malam al qadr atau laylatul Qadr ini terjadi. Keyakinan malam ganjil terbantahkan ketika awal puasa tidak sama, karena malam ganjil akan menjadi genap dan genap menjadi ganjil. 

Tetapi semua sepakat meyakini, bahwa malam al qadr terjadi di saat malam bulan ramadan. 

Sedangkan Buya Yahya mengatakan, Laylatul Qadr adalah rahasia Illahi. Tapi orang yang mendapat laylatul qadr mempunyai tanda-tanda:

 "Yang pelit jadi dermawan, yang nggak pernah ngaji jadi sering ngaji, itulah tanda Lailatul Qodar ada pada kamu," ujar Buya Yahya menyebut tanda-tanda orang yang mendapatkan Lailatul Qadar".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun