Apakah para pembaca dan kompasianers termasuk orang yang mengharuskan membeli baju saat lebaran? Atau kadang-kadang, atau malah tidak pernah?Â
Atau tipe santai yang menganggap . Baru atau tidak sama saja, hehehe...Â
"baju baru Alhamdulillah... Tidak baru, Alhamdulillah... " (Cuplikan lagu anak-anak)
Pada waktu saya kecil, baju baru adalah kebanggaan. Saat dekat waktu lebaran, kita sering saling bertanya pada teman dan tetangga, ada berapa baju lebaran yang sudah dipunyai, atau dibeli. Kalau bapak/ibu belum sempat membelikan, entah belum ada uang atau belum ada waktu, kita selalu berharap dan bersedih, meski tidak menuntut. Namanya juga anak-anak.
Mungkin jaman sekarang hal seperti itu mungkin sudah jarang dilakukan. Hal-hal privat dianggap tabu dan tidak layak ditanyakan, tidak seperti saat saya kanak-kanak. Polos, lugu dan sedikit primitif. Eh...
Lain lagi saat saya dan saudara-saudara saya sudah besar-besar. Baju baru sudah tidak menjadi keharusan. Kita lebih suka diberi uang saja daripada membeli baju. Atau kalau ingin baju baru, ya membeli sendiri, sesuai selera. Tidak lagi dibelikan orang tua.Â
Biasanya, yang dibelikan baju hanya si bungsu yang masih TK/SD. Maklum jarak umur antara adik saya yang nomer 4 dan si bungsu cukup jauh, sekitar 5 tahun. Sedang jarak umur kami berempat relatif dekat, sekitar 2 tahunan saja.Â
Kalau si bungsu memakai baju barunya, kita ramai-ramai menggodanya dengan menyanyikan salah satu lagu  "Idul Fitri"ciptaan Ismail Marzuki,Â
Dari segala penjuru mengalir ke kota
Rakyat desa berpakaian baru serba indah
Setahun sekali ke kota naik bis kerek
Hilir mudik jalan kaki pincang sampai sore.Â
" Tuh Dek, yang pakai baju baru saat lebaran itu cuma orang desa, kampungan", kami menggoda si bungsu.
