Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mendapat Ilmu Tak Terduga dari Berkah Ramadan

12 April 2022   10:09 Diperbarui: 13 April 2022   11:37 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikon untuk menggabung video. Dokpri

Saya mungkin termasuk orang yang haus akan ilmu. Saya tidak akan menolak kalau ada yang menawari saya untuk mempelajari ilmu, ketrampilan, maupun pengetahuan. Tak heran belajar menjahit pun saya lakoni meski dengan perjuangan berat karena tempatnya jauh dan sulit dicapai. 

Saat diajak pelatihan mengayam, saya pun langsung setuju tanpa syarat dan segera berangkat. 

Bahkan saya pernah mengambil sertifikat mengajar sebagai syarat untuk mengajar. Meski akhirnya saya tidak menjadi guru, tapi ilmu saya berguna untuk membimbing dan mendidik anak-anak saya sendiri hingga mereka dewasa. 

Kalau ilmu yang kali ini saya dapatkan, secara kebetulan dan tidak disangka-sangka. 

Ceritanya, di bulan Ramadan ini kan ada tantangan dari THR (Tebar Hikmah Ramadan) yang diadakan oleh kompasiana. Salah satu tantangannya, adalah membuat video yang diunggah di instagram, dan dibuat link nya di kompasiana. 

Pertama, saya biasanya tidak suka membuat  video. Tapi untuk memenuhi tantangan ini, saya harus membuatnya sesuai tema yang ditentukan. 

Saya harus berusaha keras mempelajari tantangan ini. Karena Allah akan mengangkat derajad orang-orang yang berilmu, seperti yang tertulis dalam surat Al mujadalah ayat 11, 

"Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian serta orang-orang yang diberi ilmu sebanyak beberapa derajat." 

Langkah pertama, tentu saya belajar dulu membuat link video dari instagram ke kompasiana. Alhamdulillah, langkah pertama sudah saya kuasai. 

Tinggal membuat video, pikir saya enteng. Tapi ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Saat merekam video, ada saja kesalahan dan kekurangan yang membuat berkali-kali merekam ulang. 

Saking banyaknya video yang terekam, HP saya "down ". Memori penuh. Haduh... 

Sementara sudah hari H, dan video peserta lain bagus-bagus kualitasnya dan semua menarik. Sedang video yang saya rekam masih terlalu " polos". Saya tidak punya kemampuan sama sekali untuk mengedit video. Saya sudah pasrah, berniat mengunggah salah satu video saja, yang penting sudah memenuhi tantangan. 

Tapi saat melihat video peserta lain yang bagus-bagus, saya mengurungkan niat lagi, karena video yang saya rekam mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan lebih menarik kalau bisa diedit dan disambung-sambung tayangan yang diinginkan saja. 

Video pertama, kualitas gambarnya bagus, tapi suaranya kecil sekali. Bahkan tidak kedengaran. Video kedua, tergesa-gesa dan lupa mau ngomong apa. Video ketiga, lumayan, tapi ada adegan yang tidak seharusnya ada. Video keempat,hanya beberapa detik karena tiba-tiba HP down. 

Tanya anak saya cara mengedit video, susah menjelaskan karena Karakteristik tiap HP berbeda, susah menjelaskannya. 

Akhirnya, saya nekad mengotak-atik HP. Sampai dilempar bantal sama suami karena tak memperhatikan saat diajak ngomong. Ehh...

Akhirnya ketemu fitur edit. Saya bagikan, mungkin ada yang mempunyai spesifikasi sama dan belum bisa mengedit video. 

Fitur untuk mengedit. Dokpri
Fitur untuk mengedit. Dokpri

Ternyata, gambar gunting yang saya lingkari itu pintu gerbang untuk mengedit. 

Setelah diklik, ada ikon untuk memberi back sound dengan nada-nada yang telah tersedia. 

Kemudian ikon mengatur kecepatan tayangan dan memberi teks keterangan. 

Untuk back sound langsung saya terapkan. Tapi videonya keseluruhan hanya berisi nada, padahal saya ingin suara saya yang memberi sekedar deskripsi juga bisa terdengar. 

Keterangan teks juga ternyata terbatas, dan hanya bisa ditayangkan di awal atau di akhir. Padahal saya melihat video peserta lain bisa membuat banyak tulisan. Bahkan ada kombinasi suara yang terdengar, dan juga lagu. Saya berpikir, mungkin itu berisi beberapa potong rekaman video yang digabungkan. 

Saya temukan ada fitur untuk memotong tayangan sesuai keinginan, tapi tidak ada ikon untuk menggabung video. Sekian lama saya kembali try and error, error dan error lagi.  

Alhamdulillah, akhirnya ketemu. Ternyata di sini tempatnya :

Ikon untuk menggabung video. Dokpri
Ikon untuk menggabung video. Dokpri

Lumayan, meski masih terlihat kasar dan primitif, video saya sudah lebih representatif, daripada video "polos" sebelum diedit. Semoga untuk tantangan yang akan datang bisa lebih bagus. 

Saya jadi ingat hadist Bukhari dan muslim tentang orang yang dikehendaki Allah untuk dipahamkan dalam agama, meski ilmu yang saya dapat mungkin bukan fardlu a'in ( ilmu agama yang wajib dipelajari) tapi fardlu kifayah (ilmu umum yang jika sudah ada sebagian orang yang mempelajari, kewajiban menjadi gugur) 

Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya." (HR Bukhari dan Muslim).

 Sudah saatnya sebagai Ibu dari anak-anak yang hidup dalam gen Z, orang tua juga paham dunia digital. 

Jangan pernah berhenti untuk belajar. Long life education.

Selamat berpuasa, tetap bekerja dan tidak berhenti mempelajari ilmu. Barakallah... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun