"Besok kita adakan lomba ya, " Kata Pak Ustaz dihadapan anak-anak polos dan lucu yang sedang mengikuti program pesantren Ramadhan di Masjid Kyai Imam Muhammad dusun Mbuluh, Krandegan, Kebonsari, Madiun.Â
"Lomba apaaaaa? " Ustaz kembali bertanya untuk mencoba mengikuti pola pikir anak-anak.Â
"Makan krupuk.. " Suara lugu dan polos salah seorang santri perempuan menyeletuk, " Saya tertawa mendengar jawaban itu.Â
"Makan krupuk itu membatalkan puasa, " Kata Pak Ustaz dengan geli.Â
"Besok kita lomba tahsin ya.. " Pak Ustaz melanjutkan lagi.Â
Kata tahsin sendiri diambil dari kata dalam bahasa Arab,yang mengandung arti memperbaiki, menghiasi, membaguskan, memperindah, atau membuat lebih baik dari semula.
Dalam sumber lain juga disebutkan  bahwa tahsin merupakan padanan dari kata tajwid. Sebab itulah, tahsin dapat didefinisikan dengan melafalkan atau membaca ayat-ayat Al Quran dengan baik dan benar.
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri(Wikipedia)Â
Namun dalam perkembangannya, lembaga-lembaga yang mengadakan kajian dan mempelajari ilmu Islam atau keislaman juga disebut dengan nama pesantren. Meski biasanya lembaga yang mengadakan studi keislaman dalam waktu singkat ini disebut pesantren kilat atau sanlat. Sanlat ini di antaranya seperti pesantren Ramadhan ini.Â
Dalam pesantren ramadan di masjid Kyai Imam Muhammad ini, pesertanya dari anak-anak RA dan MI Bahrul Ulum. Jumlahnya sekitar 70 sampai 100 orang. Maklumlah anak-anak, terkadang masih ada yang mangkir.Â
Pesantren ramadan ini dilaksanakan sejak Ashar sampai maghrib, sebab di pagi hari mereka masih masuk sekolah seperti biasa.Â
Dalam Pesantren Ramadan ini, anak-anak mendapatkan materi keislaman, dan aneka permainan membentuk karakter, yang dikemas dalam bentuk lomba, serta penanaman nilai-nilai akhlakul karimah.Â
Acara yang diprakarsai dan di handle oleh Remaja Masjid Kyai Imam Muhammad ini, juga mendapat dukungan dari masyarakat dusun Mbuluh yang dengan kerukunan dan gotong royong nya menyediakan makanan berbuka bergiliran tiap RT seminggu sekali.Â
Sedang remaja masjid sendiri sejak sebelum puasa juga mempunyai kegiatan rutin bersafari dan mengaji bersama ke setiap mushola yang ada di setiap RT dalam seluruh desa.Â
Banyak anggota remaja masjid jebolan pondok, sehingga mereka bisa menularkan pengetahuan Islamnya pada "adik-adiknya" yang menimba ilmu di MI Bahrul Ulum.Â
Meski dalam suasana pandemi, sebagai orang tua kita harus tetap memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan buah hati kita yang tidak luput dari pengaruh globalisasi dan gaya hidup hedonisme yang mewabah.Â
Memasukkan Anak-anak di pesantren kilat saat ramadan merupakan salah satu upaya dan ikhtiar untuk memberikan kegiatan positif dan bermanfaat bagi anak-anak. Di samping memakmurkan masjid dan memuliakan bulan ramadan yang penuh berkah ini tentunya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H