Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Apem: Kue Simbol Sedekah, Maaf, dan Ampunan

2 April 2022   16:55 Diperbarui: 4 April 2022   14:12 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apem dianggap melambangkan diri kita, pada saat kita memakannya harus di celupkan di kinca / kinco yang difilosofikan sebagai darah dan juga mengingatkan kita adanya kemungkinan diri kita akan terkena musibah. Tradisi ini dilaksanakan pada bulan safar.

Konon juga beberapa cerita yang mengatakan, ngapem yang dicelupkan ke kinca dan dimakan ini melambangkan Belanda yang harus dibenamkan dan dimusnahkan dari bumi Cirebon. 

Terlepas dari tradisi ngapem dan sejarahnya, sore ini saya tiba-tiba ingin membuat apem karena kebetulan ada nangka yang masak di pohon. Sepertinya menggoda untuk mengawali berbuka sore ini. Maka jadilah apem panggang bertoping nangka dan kinca nangka. Tapi saya membuatnya dari tepung terigu, sehingga lebih mirip apem pukis. 

Teriring mohon maaf lahir batin kepada seluruh pembaca dan semua kompasianer. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh umat muslim. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun