Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Pesona Watu Rumpuk dan Misteri Tapak Bimo

30 Maret 2022   08:29 Diperbarui: 30 Maret 2022   17:28 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalanan makadam berbatu di hadapan membuatku sedikit kesal. Ini gara-gara suamiku memilih rute potong kompas yang ternyata jalannya wallahu'alam. 

Untung tadi Aku memilih naik sepeda motor, jadi lebih mudah diakali ketika terjadi kondisi seperti ini. 

Suamikupun sepertinya tak menyangka kalau jalan yang harus dilalui seperti ini. Jalanan kasar penuh berbatu besar-besar seperti melalui sungai yang mengering. 

Akhirnya kuputuskan turun dari motor dan menyusul suamiku jalan kaki. Biarlah dia yang menaiki motornya. Aku tertawa geli menikmati perjalanan ini. Anggap saja sedang bertualang di medan yang menantang, hahaha. 

Sebenarnya, ada jalan beraspal mulus via Dolopo. Berbelok di patung semar menuju ke timur arah suluk. Tapi itu baru kami ketahui pulangnya. 

Jalan lain bisa via Pagotan ke timur, dan tinggal mengikuti panduan. 

Sedang jalan yang kami lalui dari Pasar Dolopo ke timur. Jalan yang dicari sendiri oleh suamiku. 

Watu Rumpuk adalah wisata alam yang berlokasi di perbukitan. Dahulunya, taman wisata Watu Rumpuk adalah hamparan tanaman cengkeh yang subur dan produktif. Tapi penyakit virus yang menyerang tanaman cengkeh menghancurkan harapan penduduk pada bunga-bunga cengkeh yang bermekaran.Sebab virus yang menyerang cengkeh itu belum ada obatnya. Akhirnya tanaman-tanaman cengkeh berpenyakit itu dimusnahkan. 

Kegagalan panen membuat penduduk memutar otak dan beralih menanam durian dan manggis yang mempunyai nilai ekonomis lumayan besar. 

Salah satu spot foto menarik di Watu Rumpuk
Salah satu spot foto menarik di Watu Rumpuk

Akhirnya wilayah ini diolah menjadi desa wisata, dengan nama Watu Rumpuk atau Tapak Bimo. 

Dinamai Tapak Bimo, karena di tempat itu ditemukan mirip jejak telapak kaki yang sangat besar. Sedang Bimo, diketahui adalah tokoh pewayangan yang bertubuh sangat besar, sehingga tempat itu disebut Tapak Bimo(jejak kaki Bimo). 

Namun ada juga yang menganggap Tapak itu adalah jejak kaki manusia purba, Meganthropus Paleojavanicus. Mengingat di sekitar Sangiran, Ngawi, telah ditemukan kerangka rahang manusia purba Meganthropus Paleojavanicus yang tersimpan di musium Sangiran. 

Seperti dikatakan, manusia purba hidupnya berpindah-pindah tempat. Tapi tentu saja tidak semudah itu menyimpulkan demikian. Diperlukan penelitian dan kajian mendalam dari para ahli purbakala untuk menyatakan jejak kaki berukuran besar itu adalah jejak manusia purba. 

Puncak Tapak Bimo ini adalah salah satu puncak di gugusan perbukitan gunung wilis bagian barat. Diperkirakan ketinggian Tapak Bimo sekitar 1526 dpl. Sedang puncak tertinggi gugusan bukit terletak di lereng gunung wilis bagian timur, yaitu puncak Ngliman  dengan ketinggian sekitar 2500 m dpl. 

Dari puncak Tapak Bimo bisa menyaksikan keindahan telaga ngebel, proyek geothermal, dan tempat wisata Watu Rumpuk. 

Menikmati keindahan view dari atas pohon. 
Menikmati keindahan view dari atas pohon. 

Berkali-kali mengunjungi tempat wisata ini, Watu Rumpuk semakin berbenah diri. Kondisinya semakin indah dan tertata dengan spot foto yang menarik. 

Ada kafe yang menyediakan seduhan kopi dan coklat panas dengan aneka camilan. 

Ada pula kios-kios penduduk dan UMKM yang menyediakan kuliner meski masih agak terbatas. Di saat musim panen durian, tersedia juga penduduk yang menjual durian, manggis dan pete. 

Dalam tempat wisata tersedia juga mushola dan toilet. 

Sementara, Nur Cholifah, kades Mendak mengatakan, pengelola wisata Watu Rumpuk juga menyediakan paket wisata bagi pengunjung. 

Paket wisata dimulai dari harga Rp 175 ribu per orang. Dengan syarat untuk paket edukasi mengolah kopi atau mengolah coklat setidaknya ada 10 orang, sementara untuk pendakian ke Tapak Bimo minimal tiga orang. Ada lagi paket outbound dan juga membatik" lanjut Ifa lagi. 

Harga tiket masuk wisata Watu Rumpuk yang sudah tertata ini relatif murah. Cukup 10 ribu rupiah di saat hari libur, dengan tarif parkir 2 ribu untuk roda 2 dan 5 ribu untuk kendaraan roda 4.

Berminat berwisata ke Watu Rumpuk? Lokasinya di desa Mendak, kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun