Sejujurnya, tempe di penjual langgananku tidak naik. Harganya tetap. Karena dari produsennya juga tidak naik. Meski begitu, ada juga pengecer yang menaikkan harga tempe dengan alasan kedelai naik. Padahal dia hanya mengkulak  dagangannya, dan harganya tidak naik. Hihihi.. Biarlah.Â
Tempe yang saya goreng ini harganya 2 ribu, kupotong jadi 2. Yang separuh ku masukkan kulkas lagi, dan yang separuh kupotong tipis jadi 6. Digoreng dengan selimut terigu dan daun bawang prey, tempe yang seharga seribu jadi sepiring, 6 potong. Emak-emak banget, hihihi...Â
Tahu dan tempe adalah makanan sejuta umat. Meski ada beberapa tempat yang tahu dan tempe nya mengalami kenaikan, tahu dan tempe masih relatif mudah didapat. Dan harganya masih terjangkau meski mengalami kenaikan.Â
Yang menjadi masalah tentu minyaknya untuk menggoreng. Tapi tahu dan tempe relatif mudah untuk di utak atik untuk mengolahnya. Bisa dibacem rebus, di sayur, di pepes, dibakar(sate tahu, tempe), dan lain-lain. Tapi kalau maniak tempe goreng, bolehlah sesekali menikmatinya, bisa seminggu sekali.Â
Silakan yang kepengin menggoreng tempe juga, sepertinya sudah saatnya saya membangunkan suami biar tidak terlalu lama tidurnya, hihihi..Â
Salam...Â