Â
Pagi msh gelap. Seusai subuh ku pamit pada suami untuk belanja.Â
"Mau beli apa Dek? "
"Berburu tahu sama tempe, " Jawabku sambil tertawa kecil.Â
Semarak berita pemogokan pedagang tahu dan tempe di jabodetabek, banten dan Jawa Tengah membuatku penasaran. Hari minggu lalu, saat aku lewat pasar sayur, tak sengaja mataku menangkap pedagang tempe langgananku yang masih menggelar dagangan. Â Aku mampir dan menyempatkan 2 papan tempe seperti biasanya.Â
"Harganya nggak naik Mbak?" Tanyaku.Â
"Tidak, Bu. Tetap 2000/bungkus, " Jawab penjualnya sambil tersenyum.Â
Aku ikut tersenyum. Saat itu masih hari minggu. Kata berita, mogoknya senin sampai rabu. Mungkin masih normal. Pikirku.Â
Hari ini hari rabu. Aku ingin tahu, apakah di sini ikut mogok. Hawa dingin menerpa tubuhku saat ku larikan motorku. Harus cepat dan belanja seperlunya. Sarapan untuk suamiku belum kusiapkan. Bisa sewot kalau aku lupa. Untungnya hari ini beliau masuk mulai jam ke-3, jadi masih banyak waktu.Â
Sampai di pasar sudah ramai. Mataku langsung mencari pedagang tempe terdekat yang biasa kubeli. Ternyata lapaknya kosong, diisi pedagang ayam potong. Waduh... Aku mulai khawatir, meski tak panik. Di dekatnya ada penjual tahu. Lumayan. Bukan langgananku, tapi beberapa kali aku juga biasa beli di sini.Â
"Berapa, Bu? " Tanyanya.Â