Tidak menyangka, setelah melewati gang yang rumit karena terlalu cepat belok, dan Mbah Google maps mengajak berputar-putar, akhirnya sampai ke tujuan.Â
Cukup membayar uang parkir yang langsung ditarik, lalu bebas memasuki area Taman Bumi Semendung yang meriah. Melintasi jembatan, pandangan mata diajak melirik sungai yang mengalir tenang dan bersih nyaris tak ada kotoran yang terbawa arus.Â
Alunan musik menyambut pengunjung. Hamparan sawah yang baru dipanen, lapak-lapak UMKM tertata rapi dan gazebo berbentuk unik terlihat memanjakan mata.Â
Suasana prokes tapi santai tetap dijalankan untuk mencegah merebaknya omicron, covid 19 varian baru.Â
Burung emprit meliuk-liuk. Mencicit menikmati kebebasan,burung blekok tak mau kalah melayang-layang lincah, sementara sekelompok manusia asyik menikmati kuliner di tengah sawah. Tak terkecuali aku.Â
Depot-depot jajanan dan kuliner khas siap memanjakan selera pengunjung dengan harga terjangkau.Â
Suara merdu biduan menyanyikan lagu-lagu jawa kreatif, tak lelah menghibur pengunjung  di setiap gazebo.Â
Sebuah stupa tunggal ikut menghias bumi semendung. Menarik kanak-kanak memanjat dan berswafoto bersama ayah ibunya.Â
![img-20220220-144048-62120869bb448631cd5bb0c3.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/02/20/img-20220220-144048-62120869bb448631cd5bb0c3.jpg?t=o&v=770)
Lapak nasi jotos, nasi pecel, rempeyek, botok, nagasari, bakso, soto, krupuk, siomay, batagor, sosis solo, dan aneka hidangan dapat dengan mudah ditemukan.Â
Hari mulai panas. Saatnya melanjutkan menikmati hari. Selamat tinggal bumi semendung...Â
Yang berminat silakan buka Google maps.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI