Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bawah Temaram Lampion

30 Januari 2022   16:07 Diperbarui: 31 Januari 2022   14:15 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung Kelenteng Sam poo Kong semarang

Di Bawah Temaram Lampion

Angin berhembus sepoi, ekor lampion menjuntai, Meliuk lembut bagai gemulai putri kedaton.
Gebyar mewah menyihir penghuni keraton.

 Tiada mekar bunga persik atau plum, apalagi wangi peony, tapi harum mawar, kantil dan kenanga.
Merah bukan darah, tapi indah diharap berkah. Berbahagialah, beri doa dan ucap harap yang berfaedah.

Merona langit senja, dalam bayang-bayang sakral nan asing.
Sejenak menjemput angan terbuai angin,
Nuansa jingga mewarna aroma senja.
Terbaur luruh budaya manca melebur, meski terasa kabur.

Bandeng utuh, menghias boga, tapi please... Jangan daging ayam, apalagi sayapnya.
Lumpia lezat, silakan... Tapi jangan telur rebus yang putih memucat.
Santap lah mie, suhu berkata, itu simbol panjang umur.
Singkirkan sayap ayam, tutuplah dengan salad buah.

Imlek tersenyum ceria, di bawah merah lampion.
Angpao angpao hilir mudik, memberi tapi menerima,
Berharap hoki, berbagi harta. 

Suara barongsai mengetuk dada,
Gemuruh riuh sampai ke jantung.
Dengarlah suara mengaum, macan air mewujud shio.
Apakah mengaum tanda bahaya?
Apakah air memancarkan energi kehidupan?
Harap dan doa tentu yang terbaik.
Hanya kuangan libur dalam semarak dan meriah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun