Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengintip Potensi Wisata Menjelang Nataru

13 Desember 2021   07:56 Diperbarui: 28 Desember 2021   11:54 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lumpia semarang berisi rebung, seharga 40-55 ribu/besek, harga dari pengrajin sampai ke pusat oleh-oleh. Coklat batangan besar, sekitar 50-60 ribu

( Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali milik Allah.) 

Bis berhenti di rest area. Memberi kesempat anggota rombongan untuk menunaikan shalat subuh.

 Ternyata toilet dan mushola penuh antrian. Tidak menyisakan suasana pandemi, kecuali tetap bermasker, dan simbol-simbol untuk tetap menjaga jarak dan prokes. 

Keraguan dan keyakinan bercampur menjadi satu. Antara yakin aman karena banyak orang yang bersama-sama melakukan perjalanan wisata, sekaligus khawatir karena berkerumun dan berdesak-desakan. Akhirnya keputusan akhir"yang penting yakin" sambil sebisa mungkin tetap prokes. 

Pukul 06.07 wib, rombongan memasuki tujuan wisata pertama. Dusun sumilir. Suasana masih sepi, karena ternyata area wisata baru buka pukul 8 pagi. Sementara acara diisi dengan sarapan nasi box yang sudah tersedia. 

Ada rombongan lain yang mengawali acaranya dengan senam bersama di halaman tempat wisata, sambil membuat konten tiktok atau youtube. Ada yang menuju mushola dan menunaikan shalat dhuha. 

Loket dibuka, beberapa pengunjung membeli karcis Tapi kami merupakan rombongan , jadi pembelian karcis sudah dikoordinir, bisa langsung mengantri di pintu masuk. Dengan prokes dan men scan kode QR peduli lindungi, atau menunjukkan bukti telah divaksin 1 dan 2 kami diperbolehkan masuk area wisata.

Ternyata Wisata Dusun Sumilir ini adalah area pemasaran berbagai produk kerajinan, dari fashion, tas, oleh-oleh sampai wisata kuliner. 

Masuk ke area, kami disambut dengan patung pasangan pengantin yang biasa dikenal dengan nama patung loro blonyo. 

Patung ini merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran, sedang patung yang ditempatkan di dalam rumah melambangkan area pribadi suami istri, bisa juga untuk menunjukkan kalau pemilik rumah telah berkeluarga. 

Loro blonyo, adalah patung sepasang pengantin yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran. 
Loro blonyo, adalah patung sepasang pengantin yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun