Menuju arah wisata, jalan sudah beraspal lumayan mulus, dengan lampu-lampu penerangan jalan yang berjajar rapi. Memasuki tempat wisata, terasa suasana rindang, sejuk, asri, alami. Pemandangan indah membentang dan relatif bersih.Â
Banyak pengunjung berombongan, baik keluarga atau komunitas tertentu yang mengadakan reuni atau pertemuan di sini. Warung-warung yang berjajar membuat kita tak perlu memusingkan masalah konsumsi.Â
Tempat yang luas sering dipergunakan sebagai area berkemah. Banyak rombongan yang membentangkan tikar untuk bercengkrama. Bekal-bekal makanan juga menemani mereka. Wisata yang murah meriah tapi mengesankan. Indahnya danau alami dihiasi tulisan "marry me"semakin menarik hati untuk  mengunjungi.Â
Dibalik keindahannya, ada legenda yang cukup menyeramkan tentang kemunculan bukit setan.Â
Konon ceritanya, kemunculan bukit ini hanya bisa dilihat oleh korban yang dikehendaki untuk diambil sebagai prajurit dari Kerajaan gaib. Mereka adalah pemancing atau penjala ikan yang serakah mengambil tangkapan. Mengambil ikan di sini harus seperlunya saja, Wallohu alam bishowab.Â
Ada juga rumor yang mengatakan, daerah ini pernah dijadikan pembuangan mayat tokoh buruh perempuan yang terkenal dari Sidoarjo. Entahlah.Â
Terlepas dari cerita seram yang melatar belakanginya, keindahan danau ini cukup memukau, dengan sejuknya udara, asri ditingkah angin sepoi, wisata ini menarik untuk dikunjungi. Di samping relatif aman di kantong juga bisa menenangkan pikiran dan menyegarkan tubuh yang lelah.Â
.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H