Penasaran membaca curhat teman fb di grub perotian tadi malam, yang berduka karena harga terigu melonjak significant, gula pasir 15 ribu/kg, dan harga telur kemarin 29 rb/kg. Itu untuk pembelian partai besar juragan kue, kalau eceran bisa sampai 30 ribu/kg. Â
Ternyata di pasar sayur Pasar Dolopo, Madiun, dekat rumah saya , harga telur sudah mencapai 25 rb/kg dari  biasanya sekitar 21-22 ribu/kg. Tapi  sepertinya ketersediaan juga langkah. Terbukti ketika saya berniat membeli telurnya sdh diborong habis. Bahkan di tempat pedagang yg biasa menjual telur hanya tinggal  2 bungkus telur puyuh 1/4 kg an. Saya bimbang, sebenarnya lumayan telur puyuh, daripada tidak dapat telur sama sekali, meski jenis telur ini terkenal tinggi kandungan kolesterolnya, yang otomatis banyak dihindari oleh orang-orang di atas 40 tahun seperti saya.
Singkat cerita, saya akhirnya menemukan penjual telur dengan stok lumayan banyak. Harganyapun sama, 25 rb/kg nya. Iseng saya bertanya pada si pedagang.
" Kenapa telur harganya naik banyak Pak?"
" Tidak tahu, Bu. Harga kulakannya juga mahal, ini ambil untungnya juga tipis. Kalau kata peternaknya sih kalau harga  sekitar 20 ribuan perkilo seperti biasanya peternak kecil merugi. Juga karena serangan penyakit yang membuat produksi telur menurun," si pedagang selesai menimbang dan mengemas telur yang saya beli.
Karena masih belum puas saya coba untuk membuka situs tentang kenaikan harga telur.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Afiany Rifdania, dikonfirmasi membenarkan bahwa akhir-akhir ini banyak ternak unggas yang terserang penyakit. Penyakit itu berupa virus.
"Sub tipe avian influenza H9N2 yang low patogenic (tidak menular ke manusia). Bukan mutasi virus tetapi strain baru yang ditemukan pada virus AI selain H5N1. Penyakit ini bisa menurunkan produksi telur sampai 60% imbuhnya lagi.
Sedangkan menurut okezon.com, salah satu pemicu kenaikan harga telur adalah harga pakan unggas yang juga naik, otomatis akan menambah biaya produksi dan menaikkan harga.
Menurut hipwee.com, kenaikan harga telur antara lain juga dipicu oleh :
1. Larangan penggunaan antibiotik pada ayam ternak, yang berpengaruh pada kesehatan ternak dan turunnya produksi telur. Ini akan memicu kenaikan harga telur.
2. Larangan penggunaan obat perangsang tumbuh pada ternak unggas,menyebabkan pertumbuhan terhambat dan produksi telur lebih  lama sehingga ketersedian langka dan memicu kenaikan harga.
3. Faktor cuaca tak menentu menyebabkan ternak banyak yang mati sehingga produktivitas menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H