Setiap perusahaan pasti mempunyai laporan keuangan yang digunakan untuk melihat berapa banyak keuntungan yang diperoleh. Selain itu, perusahaan juga akan melihat berapa persen kerugian yang mereka alami. Sehingga perlu untuk dilakukan sebuah pencatatan ataupun laporan supaya dapat menjadi bukti. Kemudian, munculah jenis laporan keuangan yang disebut dengan kas. Ada pula pencatatan yang berisi mengenai uang masuk dan keluar yang kemudian disebut dengan anggaran kas.
Anggaran kas adalah suatu perencanaan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk mengetahui kapan akan terjadi surplus dan defisit untuk suatu periode yang akan datang. Anggaran kas memperlihatkan asal dan pemakaian kas yang direncanakan sepanjang periode penganggaran meliputi arus dana masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow). Manajemen akan menggunakan anggaran kas untuk mengelola arus kas di suatu perusahaan. Dengan kata lain, manajemen tersebut harus memastikan bahwa perusahaan mempunyai cukup uang tunai untuk membayar tagihan saat jatuh tempo.Â
Misalnya saja, penggajian harus dibayarkan setiap dua minggu dan utilitas harus dibayarkan setiap bulan. Anggaran kas disini memungkinkan manajemen untuk memprediksi penurunan pendek di dalam saldo kas perusahaan dan memperbaiki masalah sebelum pembayaran jatuh tempo. Tak hanya itu saja, alat yang digunakan untuk perkiraan kas juga berguna untuk mengetahui tentang apakah perusahaan kekurangan atau kelebihan dana operasional perusahaan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun anggaran kas :
1) Menghitung penerimaan kas
Anda harus memiliki saldo awal dalam bentuk tunai ketika baru memulai bisnis. Setelah itu, tentukan berapa jumlah kas yang masuk atau diterima oleh perusahaan dalam periode tertentu. Catat seluruh jumlah penjualan yang anda miliki, mencakup penjualan tunai ataupun kredit. Secara umum penerimaan kas berasal dari penagihan piutang, penjualan tunai, dan penjualan aktiva tetap.
2) Menghitung pengeluaran kas
Pengeluaran kas yang terjadi dalam perusahaan biasanya berupa pengeluaran biaya-biaya, baik itu biaya utama (operating) dan biaya-biaya bukan utama (non-operating), umumnya pengeluaran kas terjadi saat perusahaan membayar hutang, membeli bahan baku, membayar biaya administrasi, dan beban-beban lainnya.
3) Susun anggaran kas
Setelah menghitung pemasukan dan pengeluaran yang terjadi, selanjutnya anda dapat menyusun anggaran kas. Susunlah dengan seimbang antara pengeluaran dan penerimaan kas. Namun, akan lebih baik lagi jika pengeluaran lebih kecil dibandingkan dengan penerimaan yang masuk, sehingga kondisi keuangan akan mengalami surplus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H