Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Peserta didik mengemukakan hasil diskusi kelompok dengan percaya diri
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Guru memberikan pengatan konsep terkait dengan zat aditif
- Peserta didik diminta untuk menyimpilkan tentang materi zat aditif
- Melakukan evaluasi hasil belajar terkait materi yang telah dipelajari
3. Kegiatan Penutup
- Peserta didik memberikan respon pada refleksi yang diberikan guru terhadap materi yang telah di pelajari
- Guru menyampaikan informasi terkait materi yang akan dipelajari dalam pertemuan berikutnya
- Guru bersama peserta didik melakukan doa bersma untuk menutup pembelajaran
D. Refleksi hasil dan dampak Dampak aksi terhadap langkah --langkah pembelajaran yang dilakukan
a. Peserta didik menjadi lebih aktif saat pembelajaran, peserta didik dapat memahami materi zat aditif dengan baik yang ditunjukkan dengan jawaban hasil dikusi kelompok, presentasi hasil kelompok dan mampu menjawab pertanyaan dengan benar, pembelajaran menjadi terpusat ke peserta didik, peserta didik mampu memecahkan permasalahan yang muncul serta mampu dalam mencari solusi terkait permasalahan tersebut, selain itu pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan penggunaan media yang interaktif.
b. Apakah hasilnya efektif ? atau tidak efektif? Mengapa?
Dari hasil analisis yang dilaksanakan hasilnya efektif karena guru sudah melakukan refleksi dan analisis yaitu tercapainya tujuan pembelajaran, pembelajaran menjadi terpusat ke peserta didik, adanya peningkatan hasil belajar peserta didik.
Hasil pretes menunjukkan pengetahuan awal peserta didik sebelum belajar menggunakan model pembelajaran Problaem Based Learning, sedangkan hasil posttest menunjukkan pengetahuan peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning
Hasil Pretes peserta didik pada materi zat aditif
Sebelum pembelajaran dengan model PBL dilakukan peserta didik diberiak pretest sesuai rencana pada PPL 2 , dengan soal pilihan ganda sebanyak 5 butir soal dengan jumlah peserta didik 15 orang. Hasil pretest peserta didik diperoleh dapat di distribusikan pada table berikut sebagai brikut.
Tabel 1 : Hasil Pretest peserta didik
Nilai pengetahuan pretest sebelum proses pembelajaran mata pelajaran IPA materi zat aditif pada kelas VIII D di SMP Nazhatut Thullab yaitu 33,33% mencapai ketercapaian KKTP. Dari hasil pencapaian tersebut dikategorikan kesiapan peserta adidik belajar secara mandiri sebelum proses pembelajaran masih sangat kurang
Hasil posttest peserta didik pada materi zat aditif
Nilai pengetahuan posttest setelah proses praktik pembelajaran mata pelajaran IPA materi zat aditif pada kelas VIII D di SMP Nazhatut Thullab.
Tabel 2: Hasil Postest peserta didik
Hasil penilaian yang diperoleh peserta didik berdasarkan analisis nilai dapat diketahui rata-rata siswa adalah 76 dengan peserta didik yang mencapai KKTP 66.7 % yaitu 10 peserta didik mencapai ketercapaian, sedangkan peserta didik yang belum mencapai ketercapaian 33,3 % yaitu 5 peserta didik. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100 dan nilai terendahnya 60 menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik sudah mengalami perbaikan yang signifikan, dengan demikian penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIIID di SMP Nazhatut Thullab pada materi Zat aditif. Â
Analisis keterampilan berdiskusi dan presesntasi peserta didikÂ
Pada PPL 2 ini terdapat  3 kelompok yang terdiri dari 5 peserta didik. Sebelum di belajarkan dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) peserta didik masih ada yang tidak bisa mengemukakan pendapat serta argumennya ketika berdiskusi, mereka cenderung diam dan bekerja sendiri -- sendiri. Setelah pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) peserta didik mampu mengeluarkan pendapat dan bisa menerima pendapat pendapat orang lain, partisipasi dalam mengerjakan tugas kelompok meningkat Karen pada model pembelajaran Problem  Based Learning (PBL) melatih peserta didik agar bisa berkolaborasi dengan sesame temannya.
c. Bagaimana respon orang lain terhadap Based Praktice
      Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang, hal ini di tunjukkan pada kegiatan refleksi memberIkan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik, selain itu dalam proses pembelajaran peserta didik sudah terlihat aktif dan dapat menyelesaikkan permasalahan yang muncul.
      Respon teman sejawat terhadap Based Praktice yang telah dilaksanakan mendapat respon baik dari teman sejawat selaku observer. Dengan memberikan komentar bahwa Based Praktice ini sangat efektive dalam meningkatkan pemahaman peserta didik materi zat aditif. Based Praktice telah  dilaksanakan dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik abad 21.
d. Factor yang menyebabkan keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan
      Faktor keberhailan pembelajaran ini terjadi karena adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak seperti kepala sekola, teman sejawat, dewan guru, dan peserta didik. Selain itu, berkat bimbingan dan arahan dari dosen, guru pamong dan dan teman kelas D1 yang selalu mensuport kegiatan yang saya lakukan serta keefektifan perangkat pembelajaran yang inovatif.
e. Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
      Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan perlu mengidentifikasi karakteristik peserta didik, memilih media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, berkolaborasi dengan berbagai pihak, serta mencari referensi berbagai kajian literature, mempersiapkan perencanaan dengan matang, melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, mengevaluasi hasil pembelajaran dan melakukan refleksi diri untuk pembelajaran agar lebih baik lagi.
      Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif , kemampuan berpresentasi,kemampuan menjawab pertaanyaan dengan benar, mampu memberiakn solusi terhadap penggunaan zat aditif  peserta didik kelas VIII SMP Nazhatut Thullab.
BAB III
KESIMPULAN
       Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan penggunaan media pembelajaran berupa PPT dan video sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yang ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh peserta diidk sudah mencapai KKTP yang semuala hsil pretest hanya 33,33 % yang mencapai KKTP setelah dilakukan posttest nilai yang diperoleh 66,7% peserta didik mencapai KKTP.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Sarumaha, 2022, Penggunaan model pembelajran artikulasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu.
Suharta, Luthan, dan Putri, L. A, 2013. Aplication of Cooperative Problrm  Based Learning Model to Develop Creativity and Foster Democracy, and Improve Student Learning Outcomes In Chemistry In High School, Journal Of Education and Practice. Vol 4, No 25. Hal 55-60
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H