Ini adalah pepatah Afrika yang artinya dibutuhkan seluruh desa untuk membesarkan dan mendidik seorang anak. Kita sebagai anggota sebuah komunitas, apakah itu RT, RW, kelompok ibu-ibu arisan, persatuan orangtua murid dan guru, harus terlibat berinteraksi dengan anak-anak secara bijak agar anak-anak dapat bertumbuh kembang dalam lingkungan yang aman dan sehat menjadi warga dunia yang bertanggungjawab.
Saya pribadi masih sempat mengalami masa kecil ditegur oma yang tinggal di depan rumah kami karena belum mandi sore, atau dibelikan buku cerita oleh tetangga yang pulang dari toko buku dan membeli buku cerita untuk anaknya. Teman-teman sering dititip di rumah kami saat orang tuanya harus menghadiri acara pesta malam hari. Hal-hal itu menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga bagi saya, yang tidak dapat saya peroleh di ruang kelas sekolah.
Kalau kita telisik lebih jauh, semua nilai-nilai karakter baik tidak dapat diajarkan sebagai pelajaran sekolah yang harus dihafalkan, atau diuji dengan sistem pilihan ganda. Nilai-nilai tersebut harus dihidupi oleh kita semua. Dipahami, dijiwai, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak membutuhkan contoh nyata untuk dapat memahaminya. Cerita dan dongeng yang menceritakan tokoh-tokoh berkarakter baik merupakan cara awal yang paling tepat untuk memperkenalkan anak pada nilai-nilai yang akan memandu mereka menjadi orang berkarakter baik.
Sebagai penutup, kita seyogyanya turut mengambil bagian dalam proses pendidikan karakter bangsa bagi anak-anak kita. Pendidikan karakter adalah kegiatan-kegiatan yang mendidik yang diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.Â
Bagaimana memulainya? Paling tidak dengan selalu berlaku bijak sesuai dengan norma dan nilai karakter bangsa yang kita inginkan. Seperti dalam cerita tadi, siapa tahu ada seorang anak yang memperhatikan kita dan berterima kasih atas pelajaran karakter baik yang sudah kita contohkan. Semoga kita dapat meninggalkan bangsa ini dalam kondisi yang lebih baik, demi anak cucu kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H