Cara 3:Â Â Â
- Bersihkan biji dari sisa-sisa daging buah, lalu angin-anginkan atau dikeringkan tanpa dijemur di bawah sinar matahari selama 2 hari.
Cara 4:Â Â Â
- Jemur biji jeruk di bawah sinar matahari langsung agar lendir yang menyelimuti permukaan biji hilang. Proses penjemurannya kurang lebih 2-3 hari.
Cara 5:Â Â Â
- Cara saya, yaitu cuci biji-biji jeruk sekedar untuk membersihkan karena diambil dari biji buah jeruk yang selesai dimakan 😊.
Cara kelima ini sebenarnya bentuk rasa penasaran saya bahwa pasti ada mekanisme alamiah yang bersifat non-intervensi.
Saya mencoba kelima cara di atas dengan menggunakan beberapa biji jeruk, baik pada saat yang bersamaan maupun berbeda. Hasilnya sangat bervariasi. Mengapa demikian? Karena tidak semua biji jeruk, walaupun berasal dari buah jeruk yang sama memiliki kualitas dan karakteristik yang sama.Â
Ada yang lebih besar, lebih kering, lebih mulus, lebih sensitif, memiliki kulit lebih tebal, dan sebagainya. Bukankah demikian sifat semua ciptaanNya? Semua unik, tidak ada yang sama. Anak kembar pun tidak memiliki sifat dan karakteristik yang persis sama.
Selama biji-biji jeruk disiapkan menjadi benih, saya menyiapkan media semainya. Ini pun banyak ragamnya. Media semai yang baik, untuk hampir semua tanaman, adalah tanah yang gembur karena akan memberikan cukup ruang gerak untuk biji mengeluarkan tunasnya.Â
Beberapa rekomendasi kombinasi antara lain yaitu campuran tanah dan pupuk kandang, campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir (atau sekam bakar), campuran tanah, kompos dan arang, serta campuran sekam, pasir halus dan pupuk kandang.Â
Dengan berpatokan pada prinsip bahwa media semai harus berupa media yang gembur (tidak padat dan keras) dan mengandung pupuk, maka saya memutuskan menggunakan apa yang ada di rumah, yaitu campuran tanah, pupuk kandang dan sekam bakar dengan komposisi 2:1:1.
Berikutnya adalah menyemai biji-biji jeruk yang sudah siap untuk menjadi bibit tanaman yang sehat. Ini pun ada beberapa cara.
Menyemai benih menjadi bibit:
Cara 1:Â Â Â Â
- Menyemai di sebuah wadah. Wadah media persemaian dapat berupa gelas plastik bekas air mineral atau wadah lainnya. Wadah harus berlubang di bagian bawahnya agar air siraman tidak menggenang dalam wadah tersebut.