![Stamboek Asal Oesoel - 25 Januari 1919: koleksi pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/01/17/stamboek-m-zain-5e215162d541df4d267ffc14.jpg?t=o&v=555)
Saya urutkan semua dokumen satu per satu, digabungkan dengan beberapa catatan tulisan tangan almarhum Ayah yang menjelaskan tentang Kompleks Pemakaman di Kaliwatubumi, Kutoarjo.Â
Setelah kabupaten dipindahkan dari Semawung (yang terlanda banjir besar) dipindahkan ke Kutoarjo, maka ditetapkan R.B. Pringgoatmodjo sebagai bupati pertama Kutoarjo.Â
Baca juga : Pentingnya Peran Orang Tua dalam Memanajemen Belajar Anak pada Masa Pandemi
Makamnya berada di Kompleks Pemakaman Kaliwatubumi, yang juga merupakan kompleks makam keluarga besar Eyang kami, Mochamad Djen.
Sambil menekuni dokumen-dokumen tersebut, terlintas kembali kenangan masa kecil ketika Ayah sering membawa kami ke daerah asal beliau, Kutoarjo, di Jawa Tengah.Â
Kami dulu sering diajak mendaki Gunung Kaliwatu di Desa Kaliwatubumi, berziarah ke makam-makam di Komples Pemakaman di puncak gunung itu.Â
Samar-samar saya mengingat cerita beliau tentang sejarah kota Kutoarjo, Bupati pertama Kutoarjo yang dimakamkan di situ, dan anak-cucunya.Â
Saat itu tentu saja kami hanya mengangguk-angguk dan tidak sabar ingin berlari-lari di sekitar kompleks pemakaman yang masih asri dan penuh pepohonan.
Ternyata beberapa cerita tersebut beliau tulis kembali di beberapa kertas yang saya temukan. Setelah saya baca tulisan-tulisan beliau, saya baru menyadari betapa bernilainya cerita-cerita bersejarah tersebut.Â
Mungkin saya tidak dapat menceritakannya kembali kepada anak-cucu saya, tetapi saya merasa perlu melestarikannya.